Jreng! Biden Terbang Ketemu NATO Hari Ini, Siap Lawan Rusia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan terbang ke Eropa Rabu (23/3/2022) waktu setempat untuk menghadiri rapat besar NATO, Kamis. Ia akan mengawali kunjungannya ke Brussels, Belgia lalu ke Polandia, anggota pakta itu yang dekat dengan wilayah konflik Rusia-Ukraina.
Dalam pernyataan persnya pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pertemuan dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan ke Ukraina. Bukan hanya itu, ini juga akan membahas kesiapan NATO melindungi dan membela sekutu.
Perjalanan Biden ini juga sudah dikonfirmasi penasihat keamanan nasional Jake Sullivan. Melansir Reuters, ia mengatakan Biden akan membahas penyesuaian jangka panjang terhadap postur dan kemungkinan kekuatan NATO dalam kasus potensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina.
Selain NATO, Biden juga akan bertemu Uni Eropa dan G7. Ia kemungkinan akan mengumumkan "aksi bersama" untuk meningkatkan keamanan energi di Eropa, yang sangat bergantung pada gas Rusia, termasuk sanksi baru terhadap Moskow.
"Dia akan memiliki kesempatan untuk berkoordinasi pada fase berikutnya dari bantuan militer ke Ukraina. Dia akan bergabung dengan mitra kami dalam menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan memperketat sanksi yang ada untuk menindak penghindaran dan untuk memastikan penegakan yang kuat," tegas Sullivan kepada wartawan.
Pada Selasa lalu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada CNN International bahwa kebijakan keamanan Rusia menyatakan bahwa negara itu hanya akan menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam. Namun AS mengaku akan memantau semua kemungkinan dan menganggap hal itu sangat serius.
"Kami akan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra tentang kemungkinan kemungkinan itu ... dan mendiskusikan apa tanggapan potensial kami," ujar Sullivan lagi.
AS dan sekutunya telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia sebagai hukuman karena menyerang Ukraina. Bahkan, memasok miliaran dolar senjata dan bantuan untuk pertahanan negeri itu.
Biden menegaskan tak akan mengirim tentara AS ke Ukraina. Tetapi berjanji untuk menjaga komitmen AS untuk membela anggota NATO jika mereka diserang.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Data UNHCR kemarim menyebut sebanyak 3,5 juta orang sudah mengungsi.
(tfa/luc)