
Sedih! Tetangga RI Kena Krisis BBM, Warga Antre Sampai Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis di Sri Lanka belum usai. Terbaru, pemerintah menurunkan militernya untuk berjaga-jaga di ratusan pompa bensin di negara itu.
Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi. Itu guna membantu mendistribusikan bahan bakar setelah kenaikan harga dan kekurangan pasokan, yang memaksa ribuan warga mengantri.
"Setidaknya dua personel tentara akan dikerahkan di setiap pompa bahan bakar," kata juru bicara militer Nilantha Premaratne kepada Reuters dikutip Selasa (22/3/2022).
Negara kepulauan di Samudra Hindia yang berjarak 9.000 km dari Aceh itu memang sedang berjuang melawan krisis valuta asing. Ini memaksa devaluasi mata uangnya.
Krisis tersebut juga memukul pembayaran untuk impor penting. Seperti makanan, obat-obatan hingga bahan bakar.
Keputusan untuk menempatkan pasukan di dekat pompa bensin dan titik pasokan minyak tanah juga terjadi karena kekerasan sporadis yang terjadi di antara warga yang berdesak-desakan untuk membeli bahan bakar. Polisi mengatakan seorang pria telah ditikam sampai mati karena pertengkaran saat mengantre.
Sementara minggu lalu tiga pria tua juga meninggal. Mereka kelelahan mengantri untuk membeli bahan bakar di panas terik.
"Langkah itu juga merupakan tanggapan atas keluhan penimbunan dan distribusi yang tidak efisien," kata juru Bicara pemerintah Ramesh Pathirana.
"Militer telah dikerahkan untuk membantu masyarakat, bukan untuk membatasi hak asasi mereka," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Sri Lanka Tak Mampu Beli BBM