Internasional

Masih Akur dengan Rusia, Biden Was-was India "Membelot"

Lucky Leonard Leatemia, CNBC Indonesia
Selasa, 22/03/2022 16:50 WIB
Foto: Tentara India berbaris selama parade Hari Republik ke-73 di New Delhi, India, Rabu (26/1/2022). (REUTERS/Adnan Abidi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mulai was-was. Alasannya, India, sebagai negara yang masuk dalam kelompok sekutu The Quad bersama Jepang dan Australia dianggap mulai goyah dalam sikapnya terhadap serangan Rusia ke Ukraina.

Adapun, AS, Jepang, dan Australia secara tegas telah memberikan sejumlah sanksi kepada Rusia dan entitasnya. Namun, India belum menjatuhkan sanksi dan memilih abstain untuk "mengutuk" Moskow di sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).


India menyatakan konflik yang terjadi di Ukraina sebagai sesuatu yang memprihatinkan. Alih-alih meresponsnya dengan sanksi, Negeri Bollywood itu menilai penyelesaian masalah hanya dapat ditempuh melalui dialog diplomatik.

"Kami telah menghadirkan front persatuan di seluruh NATO dan di Pasifik. India agak goyah dalam hal ini, tetapi Jepang sangat kuat, begitu juga Australia dalam menangani agresi Putin," tutur Biden seperti dikutip BBC News, Selasa (22/3/2022).

Kondisi yang terjadi sekarang ini pun sejatinya menempatkan India dalam posisi sulit. Negara tersebut mencoba terus menyeimbangkan hubungannya dengan Moskow dan Barat.

Alasannya, Rusia terus menjadi pasok terbesar senjata ke India. Begitu pula dengan minyak yang masih sangat diandalkan.

India diketahui sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak Rusia pada tingkat yang lebih rendah dengan laporan bahwa sebuah perusahaan milik negara telah menandatangani kesepakatan untuk mengimpor 3 juta barel minyak mentah.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia