Dunia Gonjang-Ganjing, Bos BI Beberkan Kondisi Rupiah Terkini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, di tengah ketidakpastian saat ini, laju rupiah pada Maret 2022 ini relatif stabil.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, hingga 16 Maret 2022, rupiah bergerak relatif stabil, melemah 0,4% dan masih dalam kategori level yang rendah. Serta sudah bergerak sesuai mekanisme pasar.
"Hingga 16 Maret 2022, rupiah bergerak relatif stabil, melemah 0,4% namun rendah. Bergerak sesuai mekanisme pasar, karena surplus neraca perdagangan kita yang cukup bagus, sehingga pasokan valas di pasar uang valas baik," jelas Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (22/3/2022).
Ke depan, Perry mengungkapkan nilai tukar rupiah akan tetap terjaga, didukung dengan defisit transaksi berjalan atau current account deficit yang rendah, imbal hasil atau yield domestik yang masih menarik dan tingginya cadangan devisa.
Sejumlah risiko akan terus BI waspadai, terutama yang terkait dengan akselerasi normalisasi kebijakan moneter The Fed dan geopolitik Rusia dan Ukraina.
"Komitmen kami untuk terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar," jelas Perry.
Sebagai gambaran, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah lalu tertahan di Rp 14.350/US$ pada perdagangan pasar hari ini, Selasa (22/3/2022).
Mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS hari ini karena pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengindikasikan akan adanya kebijakan yang lebih agresif.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan terkoreksi tipis sebanyak 0,01% ke Rp 14.340/US$. Pada pagi menjelang siang, rupiah tertahan di Rp 14.350/US$.
(cap/cap)