Economic Outlook 2022

Ada Perfect Storm, Ini Strategi Sri Mulyani

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Selasa, 22/03/2022 10:45 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3). (CNBC Indonesia/Tri Susilo))

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, tengah mempersiapkan upaya untuk mengatasi syok yang diakibatkan efek domino lonjakan harga komoditas. Salah satunya, akan mempercepat pencairan bantuan sosial (bansos).

Bansos, kata Menkeu, jadi bantalan sosial yang dialokasikan dari APBN untuk mengatasi tekanan daya beli masyarakat. Dengan begitu, pemulihan ekonomi yang masih tertatih-tatih bisa dipacu.

Menkeu mengatakan, lonjakan harga komoditas yang bahkan cetak rekor memicu fenomena perfect storm bagi ekonomi.


"Ini perfect storm, semua ketemu. Geopolitik, security, komoditas. Memang ini fenomena luar biasa karena dipicu mulainya pemulihan ekonomi ditambah perangg di Ukraina. Sementara, ekonomi masih tertatih-tatih, mau pulih dari ekonomi. Di saat situasi fiscal space banyak negara mentok," kata Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Pemerintah, lanjut dia, mengatasi efek domino yang memicu syok di pasar pertama dengan menahan kenaikan administered price. Karena itu, ujar dia, pemerintah pun belum menaikkan tarif listrik.

"Karena kalau kenaikan komoditas ini langsung di pass-over ke masyarakat, konsumsi akan langsung jeblok," jelasnya.

Di sisi lain, lanjut dia, subsidi untuk konsumsi juga tidak bisa serta merta ditempuh karena menyangkut banyaknya rantai produsen dan distribusi. Yang terpencar di 30 ribuan pasar.

"Pendekatannya adalah menaikkan bantalan sosial ke kelompok penerima. Karena saat pandemi itu syoknya adalah kehilangan pekerjaan, sekarang syoknya data beli tertekan. Untuk itu, akan ada tambahan bansos. Kami baru rapat, akan dipercepat," kata Sri Mulyani.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!