
Perang Rusia-Ukraina Disebut Memasuki Fase Berbahaya, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Rusia dan Ukraina disebut telah memasuki fase berbahaya. Ini akibat penggunaan rudal jelajah dan hipersonik, yang membawa pertempuran ke babak baru.
Hal itu dikatakan pakar militer yang juga pensiunan jenderal Australia Mick Ryan. Menurutnya senjata pemusnah massal juga berpotensi digunakan.
"Doktrin Amerika Serikat (AS) mendefinisikan kulminasi sebagai titik di mana melanjutkan serangan tidak mungkin lagi dilakukan dan pasukan harus mempertimbangkan untuk kembali ke mode defensif atau mencoba jeda operasional," katanya dikutip dari news.com.au, Senin (21/3/2022).
"Ini bukan akhir perang tetapi jeda... Tanpa terobosan substantif sial negosiasi damai, perang mungkin memasuki fase baru."
Ryan menyakini Presiden Rusia Vladimir Putin pasti terpaksa mengatur ulang tujuannya. Pria 69 tahun itu, katanya, pasti sedang mengumpulkan penasihatĀ untuk memastikan apa yang akan dicapai setelah fase ini dan sumber daya apa saja yang mereka butuhkan dan "teori kemenangan" baru.
Sebelumnya, Senin, Rusia memang melaporkan telah meluncurkan rudal jelajah ke Ukraina. Rudal itu jatuh dan mengenai sebuah target pusat pelatihan militer.
Mengutip CNN International, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, menyebut rudal itu mengenai tempat latihan militer di Nova Lyubomyrka, wilayah Rivne barat laut Ukraina. Serangan diyakini menimbulkan korban.
Akhir pekan Moskow menembak rudal hipersonik Khinzal ke wilayah Barat Ukraina. Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal aeroballistik hipersonik menghancurkan gudang bawah tanah besar yang berisi rudal dan amunisi penerbangan di desa Deliatyn di wilayah Ivano-Frankivsk.
Rusia sendiri sudah menyerang Ukraina sejakĀ 24 Februari. Namun hingga 26 hari, ibu kota Kyiv tak kunjung mampu dikuasai pasukan Putin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB: 8.173 Warga Sipil Tewas Akibat Perang Rusia-Ukraina