Jelang Setop Ekspor Bauksit, Ini Update Mega Proyek Inalum
Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pertambangan, MIND ID saat ini tengah melaksanakan pembangunan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Grade Alumina Refinery (SGAR) atau smelter bauksit menjadi alumina. Proyek yang ditargetkan selesai pada Juli 2023 itu saat ini baru mencapai 13,78%.
Direktur Operasi dan Portfolio MIND ID Danny Praditya menyatakan, bahwa smelter akan dibangun oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) selaku anak usaha dari PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang (Antam), di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi mencapai US$ 831,5 juta.
Sejatinya, proyek smelter grade alumina ini dimulai pada tahun 2019 dan pada tahun ini seharusnya proyek tersebut sudah mencapai 71,73%. Namun, sampai pada Maret 2022 ini proyek smelter baru mencapai 13,78%. Dengan adanya keterlambatan, Danny bilang, proyek smelter ini menimbulkan kerugian yang signifikan bagi perusahaan.
"Tidak hanya karena investasi yang mundur tapi juga fixed cost yang harus kita keluarkan setiap bulan dari delay project yang seharusnya sekarang sudah selesai di 71,73% tapi sekarang delay actualnya masih 13,7%," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (21/3/2022).
Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman pun pesimistis bahwa proyek smelter yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dapat selesai pada 2023. Mengingat realisasi proyek baru mencapai 13,78% dari target 71,73%.
"Kita ini bukan sangkuriang dan bukan hidup di jaman Bandung Bondowoso jadi kalau 13% baru sampai saat ini sangat bisa dipastikan bulan juli 2023 ini tidak selesai," ujarnya.
Seperti yang diketahui, dalam beberapa waktu belakangan, Presiden RI Joko Widodo menegaskan akan menyetop ekspor mineral mentah, termasuk dalam hal ini bauksit yang direncanakan pada tahun 2022 menurut pernyataannya. Namun menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) penyetopan ekspor bauksit berlaku pada Juni 2023.
Sebelumnya juga, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia akan fokus untuk mendorong sektor-sektor prioritas investasi yang fokus pada hilirisasi. Alasannya, karena hilirisasi merupakan instrumen penting untuk memberikan nilai tambah dan sekaligus menciptakan tenaga kerja yang lebih baik.
Oleh karena itu. "Tahun ini kita akan menyetop bauksit atas perintah Pak Menko (Menko Marves/Luhut Bisnar Pandjaitan) dan akan terus dilakukan pada sektor-sektor yang lain," ungkap Bahlil dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan, di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
(pgr/pgr)