Krisis Kedelai Tak Kelar-kelar, Perajin Tahu-Tempe Murka!

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
21 March 2022 12:30
Suarso (68) menyelesaikan pembuatan tempe di kawasan Jakarta, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan tahun baru 2022. Bahkan, Kemendag memperkirakan pasokan kedelai akan terjaga sampai kuartal I 2022.“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan dikutip dari website resmi Kementerian Perdagangan.
Namun, ia tak merinci berapa jumlah pasokan kedelai yang tersedia saat ini. Ia hanya menyatakan dengan kecukupan pasokan itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai stabil.
Sementara itu berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 di sekitar USD12,17 per bushels atau setara USD446 per ton, turun dibanding awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel setara US$566 per ton.
Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perajin tahu dan tempe menagih janji pemerintah memberikan subsidi harga kedelai yang hingga saat ini belum terealisasi. Sementara, data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan, harga kedelai impor sudah bertengger di Rp13.600 per kg.

Harga itu melonjak dibandingkan sekitar sebulan lalu yang masih di kisaran Rp12.000 per kg. Harga itu melonjak dibandingkan sekitar sebulan lalu yang masih di kisaran Rp12.000 per kg. Sementara, chart tradingeconomics menunjukkan, harga kedelai internasional pada perdagangan hari ini, 21 Maret 2022 juga masih dalam tren naik, jadi US$16,84 per bushel.

"Pemerintah berjanji akan subsidi Rp1.000 per kg. Harga DO hari ini kebetulan hampir Rp12.000, akan dibantu pemerintah sehingga hanya bayar Rp11.000 per kg. Waktu itu dijelaskan Menteri Perdagangan (Mendag) diwakili pak Oke (Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan), ada Bulog dan Mentan. Alhamdulillah subsidi yang dijanjikan itu sampai sekarang nol koma nol," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin saat rapat dengar pendapat dengan Komisis IV DPR, Senin (21/3/2022).

Ketika janji itu ditanyakan kepada pemerintah, lanjut Aip, jawaban yang diterima hanya menyebutkan sedang dilakukan rapat terbatas (ratas).

"Kami tanyakan terus, kami kirim surat ke Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Alhamdulillah masih nol. Dan, ini sudah 1,5 bulan. Dan, karena kedelai ini mengikuti harga internasional, harga kedelai impor setiap hari atau tiap minggu naik," kata Aip.

Selain itu, Aip mengatakan, setiap tahun terjadi gejolak akibat kedelai di Tanah Air. Memicu mogok produksi dan mogok dagang perajin tahu dan tempe.

Karena itu, dia meminta, pemerintah menata ulang sistem perdagangan kedelai. Sebab, perajin tahu dan tempe di Indonesia membutuhkan setidaknya 3 juta ton kedelai setiap tahunnya untuk makanan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Kedelai Selalu Ricuh, Begini Usul Perajin Tahu - Tempe

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular