Internasional

Korban Sipil di Ukraina Melambung, Angkanya Bikin Ngeri!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 March 2022 11:15
Seorang anggota angkatan bersenjata Polandia melambai kepada anak-anak yang tiba dengan kereta Ukraina dari Lviv yang mengangkut ratusan orang yang melarikan diri dari serangan Rusia ke Ukraina, di stasiun di Przemysl, Polandia , Senin (7/3/2022). (REUTERS/Yara Nardi)
Foto: Seorang anggota angkatan bersenjata Polandia melambai kepada anak-anak yang tiba dengan kereta Ukraina dari Lviv yang mengangkut ratusan orang yang melarikan diri dari serangan Rusia ke Ukraina, di stasiun di Przemysl, Polandia , Senin (7/3/2022). (REUTERS/Yara Nardi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data terbaru dari Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat ada 2.361 korban sipil di Ukraina akibat serangan Rusia sejak 24 Februari lalu. Rinciannya, 902 tewas dan 1.459 terluka.

"OHCHR percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah yang dikendalikan pemerintah, khususnya terutama dalam beberapa hari terakhir karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana permusuhan intens telah terjadi telah tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi," kata OHCHR dalam rilisnya, dikutip Senin (21/3/2022).

Data tersebut diambil sejak 24 Februari pukul 4 pagi, atau saat pertama kali serangan bersenjata Federasi Rusia terhadap Ukraina dimulai, hingga 19 Maret 2022 pukul 12 tengah malam waktu setempat.

Dari jumlah korban, total 902 orang tewas. Ini terdiri dari 179 pria, 134 wanita, 11 anak perempuan, dan 25 anak laki-laki, termasuk 39 anak-anak dan 514 orang dewasa belum diketahui yang jenis kelaminnya.

Sementara korban luka-luka ada 1.459 orang, terdiri dari 156 pria, 117 wanita, 22 anak perempuan, dan 16 anak laki-laki, serta 60 anak-anak dan 1.088 orang dewasa yang jenis kelaminnya belum diketahui.

Terkait korban per wilayah, di wilayah Donetsk dan Luhansk tercatat ada 992 korban (248 tewas dan 744 terluka). Di wilayah yang dikuasai pemerintah, ada total 756 korban (195 tewas dan 561 terluka), dan wilayah yang dikendalikan oleh 'republik' yang memproklamirkan diri ada 236 korban (53 tewas dan 183 terluka).

Di wilayah lain di Ukraina (kota Kyiv, dan Cherkasy, Chernihiv, Kharkiv, Kherson, Kyiv, Mykolaiv, Odessa, Sumy, Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, dan wilayah Zhytomyr), yang berada di bawah kendali Pemerintah, ada sebanyak 1.369 korban (654 tewas dan 715 terluka).

"Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara," kata OHCHR.

Sementara di kota Mariupol dan Volnovakha (wilayah Donetsk), Izium (wilayah Kharkiv), Sievierodonetsk dan Rubizhne (wilayah Luhansk), dan Trostianets (wilayah Sumy) sudah ada dugaan banyak korban sipil, namun belum diketahui berapa pasti jumlah korbannya.

"Angka-angka ini sedang dikuatkan lebih lanjut dan tidak termasuk dalam statistik di atas," tambahnya.

OHCHR mencatat laporan dari Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, yang menyatakan bahwa 20 Maret pukul 8 pagi, 115 anak telah tewas dan lebih dari 140 terluka.

OHCHR juga mencatat laporan Kepala Departemen Investigasi Kepolisian Nasional Wilayah Kharkiv pada 19 Maret pukul 6 sore waktu setempat, di mana sebanyak 266 warga sipil tewas di wilayah tersebut, termasuk 14 anak-anak.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular