
Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kemenkes Soal Deltacron

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Covid-19 bernama Deltacron diprediksi tidak akan berdampak besar bagi masyarakat. Kombinasi dua varian Covid-19 yaitu Delta dan Omicron ini dipercaya tidak akan membawa dampak berbahaya bagi orang yang terkena.
Keyakinan ini telah disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (18/3/2022) lalu. Dia berkata, Deltacron saat ini masih menjadi variant under monitoring (VuM) dan belum dipastikan apakah transmisinya bisa terjadi cepat atau lambat.
"Itu sebenarnya bukan mutasi itu seperti kombinasi dari dua varian, yaitu varian Delta dan Omicron," kata Budi. "Lebih severe, lebih parah atau tidak, tapi yang jelas kombinasi Deltacron sudah masuk lama sebulan dan tidak ada progress-nya," ujarnya melanjutkan, dikutip Minggu (20/3).
Sebelum Budi menjelaskan tentang Deltacron, pernyataan serupa sudah disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Mengutip detikcom, Nadia berkata bahwa penanganan varian Deltacron dan jenis-jenis baru Covid-19 bisa dilakukan secara efektif melalui vaksin.
Dia menyebut masyarakat tak perlu panik mendengar kemunculan Deltacron. Dia mengimbau masyarakat untuk segera mendapat vaksinasi dua dosis dan ditambah penguat agar bisa terhindar dari Covid-19 dan dampak parahnya apabila tertular.
"Kuncinya kita harus lengkapi vaksinasi dua dosis, serta perlu menambah dosis ke 3 atau booster untuk menambah pertahanan kita dari sub varian Omicron ini. Tidak lupa, tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," kata Nadia.
Terpisah, Profesor Ilmu Biologi Universitas Siprus Leondios Kostrikis mengemukakan, para peneliti masih mengirim temuan ihwal Deltacron ke GISAID, database internasional yang menangani Covid-19.
"Kita akan melihat di masa depan apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular, dan apakah ia lebih 'menang' melawan dua strain dominan, Delta dan Omicron," kata Kostrikis
Varian Deltacron hadir saat Omicron menjadi penyumbang utama kenaikan kasus Covid-19 di seluruh dunia saat ini. Mengutip Universitas Johns Hopkins, AS melaporkan rata-rata dalam tujuh hari ada lebih dari 600.000 kasus baru setiap hari.
Omicron kini sudah menggantikan posisi Delta, yang sebelumnya menjadi varian Covid paling mendominasi. Gejala varian Deltacron dapat berupa pilek, batuk, hingga kelelahan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]