Internasional

Gawat! Perawatan Covid di AS Terancam Mandek, Ini Alasannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 March 2022 21:47
White House press secretary Jen Psaki speaks during the daily briefing at the White House in Washington, Wednesday, Oct. 27, 2021. (AP Photo/Susan Walsh)
Foto: Jen Psaki (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kehabisan pasokan perawatan Covid-19 antibodi monoklonal. Perawatan itu diperkirakan akan baru ada lagi pada akhir Mei mendatang.

AS juga harus mengurangi jumlah pesanannya, kecuali Kongres mau menggelontorkan lebih banyak dana.

Mimpi buruk itu bertambah karena Gedung Putih juga mengatakan tidak punya cukup dana memberikan booster tambahan atau vaksin dengan varian yang spesifik.

Pemerintah Joe Biden telah meminta US$ 22,5 miliar dana darurat untuk memerangi pandemi. Namun ternyata, permintaan tersebut menimbulkan suara keberatan dari Partai Republik dan sejumlah anggota Demokrat.

Minggu lalu, uang itu akhirnya dihapus dari RUU pendanaan pemerintah terbaru yang disahkan oleh anggota parlemen. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan akan ada konsekuensi mengerikan jika dana tidak turun.

"Dengan meningkatnya kasus di luar negeri, para ahli ilmiah dan medis menjelaskan beberapa bulan ke depan mungkin akan ada peningkatan kasus di AS juga," kata dia dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2022).

"Menunggu penyediaan uang hingga kami berada di titik terburuk dengan virus, sangat terlambat. Kami butuh dana sekarang jadi kami siap dengan apapun di masa depan".

Reuters melaporkan, mengutip pejabat administrasi, tampaknya tanpa dana baru pemerintah AS akan mengurangi permintaan antibodi monoklonal atau dibatalkan. Perawatan itu mungkin akan habis pada akhir tahun ini.

"Tanpa adanya dana tambahan, ribuan pasien akan kehilangan akses ke perawatan serta perusahaan akan punya sedikit insentif untuk berinvestasi dalam pengembangan dan pembuatan perawatan," jelas pejabat itu.

Partai Republik menyatakan keberatan dengan dana tambahan karena merasa tidak diperlukan.

Reuters mencatat anggota parlemen merencanakan untuk meninjau kembali masalah ini pada aturan yang terpisah.


(npb/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Makanan, Supermarket di Amerika Serikat Mulai Kosong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular