Internasional

Jreng! Biden "4 Mata" dengan Xi Jinping, Bersama Lawan Rusia?

Sef, CNBC Indonesia
18 March 2022 06:40
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping, Jumat (18/3/2022). Keduanya akan membicarakan perang Rusia dan Ukraina, yang hingga kini tak kunjung berhenti.

Hal ini dikatakan Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan Kamis. "Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk menjaga jalur komunikasi terbuka antara AS dan China," tegasnya.

Ia juga mengatakan sejumlah hal lain, yang menjadi perhatian bersama juga akan dibahas. Namun sayangnya ia tak menyampaikan detil lagi poin-poin pembahasan.

Sebelumnya, AS khawatir China akan memberi bantuan ke Rusia. Data inteligen Barat menyebut, Rusia telah meminta bantuan China terkait senjata dan logistik perang, termasuk makanan untuk militer, di Ukraina.

Hal ini kemudian dibantah China dan Rusia. Namun dalam pertemuan intens awal pekan di Roma, Italia, pejabat pertahanan AS telah memperingatkan pejabat senior China akan potensi dan implikasi jika mereka benar-benar membantu Moskow.

Biden dan Xi Jinping terakhir berkomunikasi langsung November lalu. Kedua negara sebelumnya tegang di banyak hal, tak Hanna perdagangan, tapi juga sol Covid-19, Hong Kong, Xin Jiang, hingga Taiwan dan Laut China Selatan (LCS).

Rusia sendiri telah menyerang Ukraina sejakĀ 24 Februari. Perang sudah berlangsung 22 hari tetapi Rusia belum mampu menduduki Kyiv, ibu kota Ukraina.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! China Ngamuk ke AS & Janji Balas Dendam, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular