PT SMI Mau SIO Jadi Platform Pendanaan Internasional, Bisa?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Kamis, 17/03/2022 15:45 WIB
Foto: Edwin Syahruzad, Dirut PT SMI. (Tangkapan layar youtube PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI memiliki platform blended finance yang bernama SDG Indonesia One (SIO). Platform ini bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan pembiayaan proyek yang berorientasi pada SDGs. 

Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyebut, pihaknya berharap banyak dari platform SIO, terutama untuk mencapai target net-zero emission. Dia menegaskan, bahwa PT SMI bakal melakukan berbagai promosi dan perbaikan.

"Jadi Saya rasa platform blended finance ini akan terus diperbaiki baik dari segi fitur maupun impact-nya. Anggap saja itu SDG Indonesia One itu platform yang juga dapat jadi jembatan akses kepada international flows of finance capital," tukas Edwin dalam Forum Bisnis Net-Zero Emission di Jakarta, Kamis (17/3/2022).


Dia menambahkan, dukungan internasional juga diperlukan untuk mencapai hal tersebut. Karena menurutnya, platform tersebut memiliki efek penguatan yang juga memiliki banyak turunannya. Hal inilah yang terus PT SMI upayakan secara strategis.

"Yang pasti terus menerus mendorong creative financing. Contoh konkritnya SMI melengkapi penerbitan obligasi, lalu juga creative financing bukan hanya dalam konteks kreatif di sisi private finance, tapi juga kreatif dalam sisi public finance, utamanya public private partnership," tambahnya.

Sementara itu, Thailand Country Director and Unit Head of Green and Innovative Finance and The ACGF Asian Development Bank, Anouj Mehta mengatakan, kerja sama yang dilakukan Economic Development Board (EDB) bersama PT SMI dalam pembuatan SDG Indonesia One sangat berguna dalam mengembangkan suatu proyek dan memberikan pembiayaan yang berisiko rendah (de-risking).

Dengan begitu, para inisiator proyek dapat mengumpulkan modal tidak hanya dari pasar modal, tetapi dari sumber lain, bank komersial, investasi ekuitas, dan lain sebagainya.

"Dan saya pikir program pengembangan pasar modal, dan pengembangan dana de-risking, harus lebih khusus difokuskan pada proyek-proyek yang dapat mendukung peningkatan unsur multilateral dan membantu di Indonesia," tutur Anouj. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Teken MoU, PT SMI Siap Bangun Infrastruktur Pembangkit Hidrogen