BI Pangkas Ramalan Ekonomi Global dari 4,4% Bisa ke 3,8%

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
Kamis, 17/03/2022 14:48 WIB
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Maret 2022. (Tangkapan layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah perang Rusia-Ukraina.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang semula diperkirakan mencapai 4,4% (untuk 2022), pada assesment terkini bisa turun menjadi 4,3%. Bahkan kalau terus berlanjut bisa menjadi 3,8%. Lagi-lagi tergantung sampai berapa lama eskalasi ini berlanjut," terang Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Maret 2022, Kamis (17/3/2022).

Perang Rusia-Ukraina, lanjut Perry, menyebabkan harga komoditas naik tajam. Baik itu migas, pertambangan, hingga pangan.


BI memperkirakan rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) pada 2022 bisa mencapai US$ 85-86/barel. Naik dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni US$ 67-70/barel.

Kenaikan harga komoditas, sambung Perry, terjadi secara meluas. Oleh karena itu BI memperkirakan indeks harga komoditas ekspor Indonesia pada 2022 bisa naik 10,5%. Jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu tumbuh 4,2%.

Kenaikan harga komoditas, tambah Perry, menyebabkan inflasi meninggi. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan tertekan.


(aji/aji)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah