Ini Jurus Sri Mulyani Antisipasi Kenaikan Harga Pangan

Cantika Adinda, CNBC Indonesia
16 March 2022 19:28
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan kepada pers.

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menyiapkan jurus jitu untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. 

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia beruntung karena dalam dua tahun terakhir harga beras relatif stabil. Lonjakan harga komoditas di pasar global juga  belum berpengaruh di tingkat harga konsumen.

"Namun kami juga sangat waspada, dengan contoh seperti harga pangan lainnya termasuk minyak goreng dan kedelai, karena perang di Ukraina. Itu akan berdampak signifikan bagi beberapa komoditas di Indonesia," jelas Sri Mulyani dalam Bloomberg Asean Business Summit, Rabu (16/3/2022).

Pemerintah pun, kata Sri Mulyani, telah menghitung akan ada dampak kenaikan harga pangan di Indonesia terhadap inflasi untuk beberapa bulan ke depan, karena di Indonesia pada April akan mulai memasuki bulan Ramadhan.

Pemerintah bersama otoritas terkait akan mengantisipasi dampak kenaikan harga pangan ini menggunakan kebijakan fiskal dan moneter. Untuk bahan pangan seperti minyak goreng, jika harganya tak terbendung, pemerintah akan langsung menyalurkan subsidi kepada masyarakat.

Pasalnya, kata Sri Mulyani jika gejolak harga pangan tak terbendung, akan merembet terhadap tingginya inflasi di dalam negeri, dan pada akhirnya akan mempengaruhi pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Februari tercatat mencapai 2,06% (year on year), melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 2,18% (yoy).

Sri Mulyani menilai, realisasi inflasi Indonesia pada Februari 2022 tersebut tergolong relatif rendah jika dibandingkan dengan banyak negara maju dan negara berkembang lainnya. Kendati demikian, pemerintah bersama otoritas terkait akan terus mengawasi kenaikan harga komoditas global dan ketidakstabilan pasokan global akibat perang Rusia dan Ukraina.



"Dan itu pasti akan memiliki dampak yang pasti, pertama-tama harus direspon pada kebijakan moneter. Dengan meningkatnya inflasi tentu akan mempengaruhi daya beli, sehingga akan mempengaruhi pemulihan yang didorong oleh konsumsi," jelas Sri Mulyani.

"Kami sudah menghitung ada tekanan harga ini terhadap inflasi dalam beberapa bulan ke depan dan terutama juga untuk Indonesia, karena kami mengantisipasi Ramadhan dan Idul Fitri, yang akan terjadi dalam dua bulan ke depan," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah melepaskan harga minyak goreng (migor) kepada mekanisme pasar.

Untuk mengurangi beban konsumen dengan daya beli terbatas serta sektor UMKM, pemerintah pun memberi subsidi untuk migor curah. Dengan begitu, harga migor curah di pasar akan terjaga maksimal di Rp14.000 per liter. Naik dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) per Februari 2022 yang sebesar Rp11.500 per liter.

"Untuk harga (migor) kemasan lain tentu akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian sehingga kita berharap dengan keekonomian tersebut minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun pasar tradisional atau pasar basah," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat jumpa pers tentang kebijakan minyak goreng di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (15/3/2022).


Tags
Loading...
Loading...
Loading...
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...