Sad! Serbuan Rusia Bisa Bikin 90% Warga Ukraina Jatuh Miskin
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 90% warga Ukraina diprediksi akan jatuh ke dalam kemiskinan pascaserangan Rusia ke negara itu. Hal ini disampaikan langsung oleh Badan Program Pembangunan PBB, UNDP.
Dalam sebuah rilis, Rabu (16/3/2022), administrator UNDP, Achim Steiner, menyatakan pihaknya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan pemerintah Ukraina di Kyiv untuk menghindari skenario terburuk dari keruntuhan ekonomi. Ini bertujuan untuk memberikan bantuan tunai kepada keluarga untuk memperoleh pangan demi bertahan hidup.
"Jika konflik itu berkepanjangan, jika terus berlanjut, kita akan melihat tingkat kemiskinan meningkat sangat signifikan," kata Steiner kepada Reuters.
"Jelas ujung ekstrem dari skenario ini adalah ledakan ekonomi secara keseluruhan. Dan itu pada akhirnya dapat menyebabkan hingga 90% orang berada di bawah garis kemiskinan atau berisiko tinggi (miskin)."
Garis kemiskinan umumnya didefinisikan sebagai daya beli US$ 5,50 (Rp 78 ribu) hingga US$ 13 (Rp 185 ribu) per orang per hari. Sebelum serangan ini, Steiner mengatakan diperkirakan hanya 2% warga Ukraina yang hidup di bawah garis US$ 5,50.
Steiner juga menambahkan saat ini skenario yang disiapkan adalah transfer uang langsung pada masyarakat. Pasalnya, ATM di Ukraina masih bekerja meski ada tantangan logistik yang cukup berat. Dana itu sendiri didapatkan dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional atau IMF
"Jelas, beberapa pengumuman baru-baru ini oleh Bank Dunia dan IMF dalam hal jalur kredit dan pendanaan yang tersedia jelas akan membantu pihak berwenang Ukraina untuk dapat menyebarkan program semacam itu," tambahnya.
IMF menyebut ekonomi Ukraina diperkirakan akan berkontraksi sebesar 10% pada 2022 akibat perang melawan Rusia. Kontraksi ini, menurut lembaga itu, akan kian dalam bila konflik terjadi makin lama.
Sementara itu, Bank Dunia pada Senin (14/3/2011) menyetujui hampir US$ 200 juta dalam pembiayaan tambahan untuk meningkatkan dukungan bagi warga Ukraina, khususnya kelompok rentan. Pembiayaan itu sendiri masih merupakan bagian dari dana US$ 3 miliar yang disiapkan lembaga itu untuk Kyiv.
(luc/luc)