
Bye Jakarta! Mimpi Besar Soekarno Akhirnya Diwujudkan Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya kembali angkat bicara perihal keputusan pemerintah memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur.
Berbicara dalam sebuah tayangan video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi mengatakan bahwa proses pemindahan ibu kota sejatinya sudah berlangsung sejak lama.
"Sebetulnya sudah dari proses yang panjang," kata Jokowi, dikutip Rabu (16/3/2022).
Gagasan pemindahan ibu kota pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada 1957. Namun, pergolakan yang terjadi pada saat itu membuat rencana itu tak kunjung terealisasi.
Dahulu, Seokarno pernah merencanakan pindah ibukota ke Palangkaraya.
Garry van Klinken dalam Mengkolonisasi Borneo: Pembentukan Provinsi Dayak di Kalimantan pada buku Antara Daerah dan Negara (2011) menyebut pada hari rabu 17 Juli 1957 Presiden Soekarno menyusuri Sungai Kahayan yang besar di Kalimantan Tengah sekitar 36 jam dengan diiringi sejumlah perahu . Itu pertama kalinya Seokarno memasuki tengah Pulau Kalimantan.
Waktu itu, di tempat yang disinggahi Seokarno itu hanya ada sebuah kampung kecil bernama Pahandut dengan jumlah penduduk 900 jiwa. Kawasan itu cukup terisolasi. Di tengah belantara itu Soekarno disambut dengan pekikan Merdeka.
Dalam kunjungan itu, Seokarno meletakkan batu pertama Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebelum menjadi calon ibukota, kawasan yang kini disebut Palangkaraya itu bagian dari provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut Wijarnaka dalam Seokarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya (2006), Presiden Seokarno dua kali mengunjunginya. Jalan raya dengan kualitas yang sangat bagus dibangun di Palangkaraya, dengan bantuan teknisi Rusia. Tak heran jika ada Jalan Rusia.
Proyek menjadi Palangkaraya itu kemudian menguap juga di zaman Soekarno. Meski di kawasan tersebut pernah ada KODAM Tambun Bungai, era 1960an gerombolan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan bisa saja merembes ke daerah itu. Ini berbahaya bagi keamanan ibukota.
Setelah mangkrak, Kalimantan Tengah menjadi daerah sasaran Transmigrasi. Menurut Patrice Levang dalam Ayo ke Tanah Sabrang: Transmigrasi di Indonesia (2003), Palangkaraya merupakan gambut ombrogen terbesar di Asia Tenggara.
Bakal Ibukota Negara yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Lokasinya tidak berada di tengah Pulau Kalimantan dan tidak jauh dari Teluk Balikpapan. Sebuah pelabuhan besar untuk peti kemas dibangun di dekat kawasan ibukota itu, yakni di Kariangau, Balikpapan. Dengan majunya teknologi proyek ibukota baru berpotensi untuk tidak menjadi proyek mangkrak seperti rencana ibukota di Palangkaraya dulu.
Jauh sebelum isu ibukota negara di daerah itu, kawasan yang akan menjadi kota bernama Nusantara itu adalah kawasan yang sepi. Di zaman revolusi, di sekitar kawasan itu gerilyawan Balikpapan yang melawan tentara Belanda bisa bersembunyi di daerah itu.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye Jakarta! Mimpi Soekarno Akhirnya Diwujudkan Jokowi
