Jakarta, CNBC Indonesia - NATO akan segera mengadakan pertemuan luar biasa pekan depan, di Brussels, Begia. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, juga akan hadir langsung dalam rapat tersebut.
Hal ini dimuat dalam Twitter US Mission to Nato @USNATO, Rabu (16/3/2022). Pembahasannya terkait tanggapan fakta pertahanan itu pada serangan Rusia.
"Presiden Biden @POTUS (Twitter resmi Presiden AS) akan datang ke markas besar @ NATO minggu depan untuk berpartisipasi dalam pertemuan luar biasa para pemimpin semua sekutu #NATO #WeAreNATO," cuit akun resmi itu.
Hal sama juga diakui Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. Biden juga akan menghadiri KTT Dewan Eropa untuk membahas Ukraina.
"Presiden (Biden) akan melakukan perjalanan ke Brussel, Belgia, akhir bulan ini, di mana dia akan bergabung dengan KTT luar biasa NATO pada 24 Maret," tambah Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
"Untuk membahas upaya pencegahan dan pertahanan yang sedang berlangsung dalam menanggapi serangan Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina, serta untuk merujuk menegaskan kembali kami komitmen kuat untuk sekutu NATO kami."
Isu pertemuan luar biasa NATO sudah tersebar kemarin. Para Menteri Pertahanan (Menhan) negara-negara NATO dilaporkan akan segera mengadakan pertemuan, bukan hanya soal Rusia, tetapi juga langkah meningkatkan kehadiran pakta pertahanan itu di Eropa timur pasca serangan Moskow ke Kyiv.
Mengutip CNN International, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan beberapa skenario penguatan akan dibahas. Termasuk penambahan pasukan reaksi NATO di kawasan dan juga penempatan alutsista.
"Diskusi, sebagian, akan berpusat di sekitar apakah langkah-langkah tambahan diperlukan untuk memperkuat pasukan reaksi NATO dan mungkin menambahkan lebih banyak pasukan ke dalam campuran. Namun, keputusan masih harus dibuat tentang tugas lain apa yang akan dilakukan oleh pasukan reaksi," kata pejabat itu dikutip Selasa.
Halaman 2>>
Sementara itu kemarin, tiga pemimpin negara NATO di Eropa Timur akan mengunjungi Kyiv, ibu kota Ukraina. Mereka adalah Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki, PM Slovenia Janez Janša dan PM Republik Ceko Petr Fiala.
Ketiganya bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan PM Ukraina Denis Shmyhal. Namun bukan sebagai NATO melainkan Uni Eropa (UE).
Kedatangan tersebut dikatakan atas restu Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. PBB juga diberi tahu.
"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengkonfirmasi dukungan tegas dari seluruh UE untuk kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata pernyataan ketiganya, dimuat CNBC International dan CNN.
"Tujuan dari kunjungan ini juga untuk menyajikan paket dukungan yang luas untuk Ukraina."
Sebelumnya UE membuka kemungkinan Ukraina menjadi anggota blok tersebut. Namun dalam pertemuan terbaru 10 Maret, sejumlah negara anggota enggan menerima Ukraina dalam semalam.
"Tidak ada yang bergabung UE dalam semalam," tegas PM Kroasia Andrej Pkenkovic dalam pertemuan kepala negara anggota UE akhir pekan kemarin.
Untuk bergabung suatu negara memang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sejumlah kriteria wajib dipenuhi, mulai dari stabilitas ekonomi untuk memberantas korupsi hingga menghormati hak asasi manusia (HAM).
Rusia sendiri masih terus menggempur Ukraina. Selasa pagi dua ledakan kembali terdengar di Kyiv. Rusia disebut menyerang dua wilayah pemukiman. Dua tewas akibat serangan itu.
Di sisi lain, hari ini baik Rusia dan Ukraina juga akan kembali melakukan perundingan. Ini merupakan ke-5 kali keduanya bertemu.
Halaman 3>>
Sementara itu, NATO diagendakan melakukan latihan militer dalam waktu dekat. Tercatat sebanyak 220 jet tempur dan 50 kapal perang negara anggota plus Finlandia dan Swedia akan berkumpul untuk mengadakan latihan yang dinamai 'Cold Response' ini.
Belasan ribu pasukan pakta pimpinan Amerika Serikat (AS) itu juga ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut. Ini untuk memperkuat aliansi di Eropa Timur.
"Latihan tersebut menunjukkan kemampuan NATO untuk mengerahkan puluhan ribu pasukan ke wilayah kutub utara, sementara pada saat yang sama NATO memperkuat bagian timur Aliansi untuk melindungi NATO dari segala agresi," tulis NATO dalam keterangan resminya kemarin/
NATO sendiri saat ini diketahui sedang mencari jalan keluar terkait persoalan Ukraina. Pasalnya beberapa anggota pakta itu telah bersuara terkait keamanannya pasca serangan Rusia ke Lviv, Ukraina. Lviv sendiri berjarak tak jauh dari perbatasan Polandia, yang notabenenya merupakan anggota NATO.
Selain Polandia, negara-negara anggota NATO di Baltik seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia juga menyuarakan kekhawatiran terkait Rusia. Mereka menyebut ada kemungkinan besar bahwa serangan Rusia akan meluas ke wilayahnya. Apalagi negara-negara itu diketahui berbatasan langsung dengan Rusia dan Belarus.