Sedih, Ada Kabar PHK Besar-Besaran di Bisnis Logistik SiCepat

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
15 March 2022 15:35
Dok SiCepat
Foto: Dok SiCepat

Jakarta, CNBC Indonesia - Tengah viral di media sosial kabar perusahaan logistik siCepat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan kurir.

Saat bersamaan manajemen SiCepat angkat bicara dan meminta maaf kepada masyarakat melalui surat terbuka. Namun, permintaan maaf itu tak dijelaskan spesifik soal masalah apa.

"Menindak lanjuti permasalahan yang terjadi di sosial media baru-baru ini, dengan ini kami management PT SiCepat Ekspres Indonesia memohon maaf sebesar - besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi," tulis manajemen dalam akun Instagram resminya, dikutip Selasa (15/3/2022).

Meski belum menjelaskan masalah apa yang terjadi, namun manajemen menulis akan menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan sesuai dengan aturan yang berlaku.

CNBC Indonesia tak mendapatkan respons dari manajemen SiCepat saat mencoba mendalami persoalan perusahaan. Chief Marketing Officer PT SiCepat Ekspres Indonesia, Wiwin Dewi Herawati saat dihubungi tak merespons.

Sebelumnya sempat ramai diperbincangkan pada media sosial, Twitter, Instagram hingga Tiktok.

"Gelombang PHK massal tengah dilakukan SiCepat. Di Jabodetabek sekitar 365 kurir dipecat. Tapi mereka disodori surat pengunduran diri tujuan agar perusahaan tidak membayar pesangon dan hak lainnya bagi kurir," mengutip akun twitter @arifnovianto.

Dalam postingan itu Arif juga melampirkan dua foto menunjukkan surat pengunduran diri dari PT SiCepat Ekspres Indonesia. Postingan Arif juga sudah di retweet sebanyak 11 ribu kali dan di sukai sebanyak 23 ribu orang.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma, mengatakan SiCepat merupakan anggota dari Asperindo. Namun pihaknya belum mendapat keterangan resmi dari perusahaan terkait.

"Kita belum memperoleh informasi lebih jelas dan detail apa yang sedang terjadi. Apa yang kita terima sama dengan yang dibaca temen media hanya dari postingan sosial media Instagram," kata Trian kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/3/2022).

Saat ini pihaknya masih meminta penjelasan dari perusahaan, baik dari upaya langsung ke manajemen SiCepat maupun tidak langsung.

Namun Tiran menjelaskan bisnis jasa pengiriman barang memang masih anjlok imbas dari pandemi. Meski era digitalisasi membuat perdagangan online yang melibatkan jasa pengiriman barang meningkat, tapi dari pengakuan Asperindo volume transaksi tidak sebagus yang dikira.

"Industri pengiriman masih dalam kondisi prihatin imbas pandemi. Kita berharap pandemi segera berakhir dan masuk kondisi normal. Sehingga daya beli masyarakat membaik," kata Trian,

Ia enggan membeberkan data volume transaksi pengiriman barang.

"Logikanya ada pandemi membuat daya beli turun. Sehingga pengiriman barang juga sebenarnya turun. Kalau daya beli turun gimana orang mau punya kemampuan membeli," kata Trian.

"Di atas permukaan volume terlihat naik karena digitalisasi dan e-commerce, tapi sebenarnya permintaan itu basisnya daya beli," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular