
Negara-negara NATO Adakan "Kopi Darat", Segera Serang Rusia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para Menteri Pertahanan (Menhan) negara-negara NATO dilaporkan akan segera mengadakan pertemuan. Ini terkait langkah meningkatkan kehadiran pakta pertahanan itu di Eropa timur pasca serangan Rusia ke Ukraina.
Mengutip CNN International, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan beberapa skenario penguatan akan dibahas. Termasuk penambahan pasukan reaksi NATO di kawasan dan juga penempatan alutsista.
"Diskusi, sebagian, akan berpusat di sekitar apakah langkah-langkah tambahan diperlukan untuk memperkuat pasukan reaksi NATO dan mungkin menambahkan lebih banyak pasukan ke dalam campuran. Namun, keputusan masih harus dibuat tentang tugas lain apa yang akan dilakukan oleh pasukan reaksi," kata pejabat itu dikutip Selasa, (15/3/2022).
Sebelumnya negara-negara NATO sendiri telah bersuara terkait keamanannya pasca serangan Rusia ke Lviv, Ukraina. Lviv berjarak tak jauh dari perbatasan Polandia, yang notabenenya merupakan anggota NATO.
Selain Polandia, negara-negara anggota NATO di Baltik seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia juga menyuarakan kekhawatiran yang sama. Mereka menyebut ada kemungkinan besar serangan Rusia akan meluas ke wilayahnya, apalagi mereka berbatasan langsung dengan Rusia dan sekutunya, Belarus.
Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan jika NATO masuk ke perdant Rusia-Ukraina, hal itu akan menjadi Perang Dunia III (World War 3). Ia menekankan agar Barat tidak terlibat konfrontasi.
"Rusia adalah kekuatan nuklir dan kami sangat menyadari bahwa jika konflik ini berubah menjadi (konflik) antara NATO dan Rusia, kita akan bergulir ke dalam Perang Dunia Ketiga,"ujar mantan Perdana Menteri Belgia ke media El Pais.
"Saya menganjurkan pragmatisme ... Kita perlu berbicara dengan siapa pun yang ada di Kremlin hari ini, karena demokrasi harus berbicara dengan negara-negara bahkan jika mereka dianggap tidak demokratis."
Serangan Rusia ke Ukraina sendiri juga tidak terlepas dari peranan NATO. Rusia melakukan aksi ini sebagai akibat dari dekatnya hubungan antara Kyiv dengan pakta pertahanan yang menjadi rival Moskow itu.
Negeri Beruang Putih khawatir bahwa masuknya Ukraina ke NATO akan menjadi ancaman besar bagi keamanan nasionalnya. Sementara itu, memasuki hampir minggu ketiga serangan Rusia ke Ukraina, pertempuran sengit masih terjadi di beberapa kota negara itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Ini Ogah Gabung NATO, Sebut Agresor Yugoslavia