Internasional

Ini Hasil Kopdar AS-China, Sepakat Lawan Rusia?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
15 March 2022 08:46
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Delegasi Amerika Serikat (AS) dan China telah mengadakan pertemuan bersama di Roma, Italia, Senin (15/3/2022). Pertemuan itu membahas hubungan kedua negara termasuk serangan Rusia ke Ukraina.

Dalam kesempatan itu, delegasi AS yang dipimpin Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan meminta Beijing agar tidak mengirimkan bantuan kepada Rusia. China merupakan mitra strategis Moskow dan Rusia disebut-sebut sedang meminta bantuan dari negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu.

Hal ini dikatakan sumber CNBC International. AS disebut khawatir China membantu Rusia dan menumpulkan sanksi global.

"Apa yang akan saya katakan secara umum adalah bahwa kami memiliki keprihatinan mendalam tentang keselarasan China dengan Rusia," kata pejabat itu.

"Penasihat keamanan nasional secara langsung tentang kekhawatiran itu dan potensi implikasi serta konsekuensi dari tindakan tertentu."

Sebelumnya, Rusia disebut meminta bantuan peralatan militer dan lainnya ke China. Namun kemarin, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah tuduhan tersebut,

Tapi seorang sumber pertahanan AS mengatakan China pada dasarnya memberikan persetujuan diam-diam untuk Rusia dengan menolak untuk bergabung dengan sanksi. Bahkan menyalahkan Barat dan AS atas bantuan yang diberi ke Ukraina.

"Jika China memilih untuk secara material mendukung Rusia dalam perang ini, kemungkinan akan ada konsekuensi bagi China dalam hal itu," kata pejabat senior pertahanan AS itu melalui telepon dengan wartawan.

China sendiri diwakili diplomat top China Yang Jiechi. Namun belum ada konfirmasi dari China tentang pembicaraan keduanya.

Rusia telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Namun hingga kini, pusat pemerintahan Kyiv belum berhasil dikuasai.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Rusia Kolab Sama 'Raksasa' Militer Dunia Buat Hajar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular