Apa Itu Bom Kotor yang Disebut Rusia Dipakai Tentara Ukraina?
Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki hampir tiga pekan serangan Rusia ke Ukraina, militer Moskow mengklaim telah menemukan beberapa penemuan baru terkait perkembangan militer negara itu. Salah satunya mengenai perkembangan alutsista yang digunakan Kyiv.
Terbaru, media Rusia mengutip sumber anonim menyebut Ukraina hampir membuat senjata nuklir "dirty bomb (bom kotor)" berbasis plutonium. Ini diberitakan TASS, RIA, dan Interfax, sebagaimana dimuat Reuters, mengklaim perwakilan badan independen.
Senjata mematikan itu dituding disiapkan Ukraina di pembangkit listrik negara nuklir (PLTN) Chernobyl. PLTN ini sendiri meledak pada tahun 1986 lalu dan diputuskan untuk ditutup tahun 2000.
Meski begitu, belum ada informasi lebih lanjut yang menjelaskan serta memvalidasi klaim Rusia ini.
Pemerintah Ukraina sendiri sebelumnya mengaku tak memiliki rencana untuk mengembangkan lagi nuklir. Ukraina menyerahkan nuklirnya tahun 1994, sebagai bagian dari upaya denuklirisasi, setelah pecahnya Uni Soviet.
Padahal saat itu Ukraina menjadi kekuatan nuklir terbesar ketiga dunia. Negara itu sempat memiliki 5.000 senjata nuklir.
Sementara itu, Rusia dan Ukraina sendiri masih melakukan perundingan untuk menyudahi peperangan berdarah ini. Namun kedua pihak masih belum menemukan titik terang untuk mengakhiri seluruh serangan ini secara permanen.
Rusia sendiri masih memberikan ultimatum kepada Ukraina agar serangannya berakhir. Negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu meminta agar Ukraina mau melepaskan intensinya untuk bergabung kepada pakta pertahanan NATO. Selain itu, Moskow meminta agar pencaplokannya di Krimea pada 2014 lalu diakui.
(sef/sef)