
Beda dari Barat, Negara Ini Bakal Beli Minyak Murah Rusia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika sejumlah negara Barat, baik Amerika Serikat maupun Eropa, memutuskan untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia, negara Asia ini justru mempertimbangkan untuk membeli minyak asal Rusia.
Negara yang dimaksud di sini yaitu India. Pemerintah India mempertimbangkan membeli minyak dari Rusia dan komoditas lainnya pada harga didiskon dengan transaksi pembayaran menggunakan rupee India dan rubel Rusia.
Hal tersebut diungkapkan dua pejabat pemerintah India, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/03/2022).
India, yang mengimpor 80% kebutuhan minyaknya, biasanya membeli sekitar 2% hingga 3% pasokannya dari Rusia. Tetapi dengan harga minyak naik 40% sepanjang tahun ini, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meningkatkannya jika dapat membantu mengurangi tagihan energi yang meningkat.
"Rusia menawarkan minyak dan komoditas lainnya dengan diskon besar. Kami akan dengan senang hati menerimanya. Kami memiliki beberapa masalah seperti kapal tanker, asuransi, dan campuran minyak yang harus diselesaikan. Setelah kami memilikinya, kami akan mengambil tawaran diskon," salah satu kata pejabat pemerintah India.
Beberapa pedagang internasional telah menghindari minyak Rusia untuk menghindari terjerat sanksi, tetapi pejabat India mengatakan sanksi tidak mencegah India mengimpor bahan bakar.
Pemerintah India kini tengah mempersiapkan mekanisme perdagangan rupee-rubel yang akan digunakan untuk membayar minyak dan barang-barang lainnya, kata pejabat itu.
Para pejabat, yang keduanya menolak disebutkan namanya, tidak mengatakan berapa banyak minyak yang ditawarkan atau berapa besar diskonnya.
Pemerintah India, yang impornya diperkirakan naik US$ 50 miliar pada tahun fiskal yang dimulai April, juga mencari bahan baku yang lebih murah dari Rusia dan Belarusia untuk pupuk, karena biaya program subsidinya telah meroket.
Pemerintah, yang telah menggandakan tagihan subsidi untuk tahun fiskal hingga akhir 31 Maret, mengalokasikan 149 miliar rupee India (US$ 1,94 miliar) lebih lanjut pada hari Senin (14/03/2022).
Pemerintah memperkirakan besaran subsidi pupuk naik setidaknya 200 miliar hingga 300 miliar rupee pada tahun keuangan berikutnya, dari perkiraan saat ini 1,05 triliun rupee, kata kedua pejabat itu.
"Jika kami bisa mendapatkan pupuk yang lebih murah dari Rusia, maka kami akan mengambilnya. Ini akan membantu mengurangi beberapa masalah fiskal," kata seorang pejabat.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dilema Kenaikan Harga BBM
