Bela Rusia, Pemimpin Muslim Chechnya Turun ke Perang Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, dilaporkan telah berada di Ukraina, Minggu (13/3/2022). Ia berada di sana untuk bertemu dengan pasukan kirimannya demi membantu Rusia menyerang Ukraina
Dalam laporan Deutsche Welle, saluran televisi Chechnya Grozny, memosting video yang menunjukkan Kadyrov mendiskusikan operasi militer dengan pasukannya. Lokasi pertemuan itu diklaim 7 km dari ibu kota Ukraina, Kyiv.
"Kenapa 'jika'? Apakah Anda tidak melihat videonya," kata Kadyrov mengomentari publik yang tak percaya ia berada di Kyiv.
Kadyrov sendiri seringkali dianggap sebagai "kaki tangan" dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia diketahui telah mengirim sekitar 12 ribu pasukannya dan mengultimatum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk meminta maaf pada Putin.
Chechnya sendiri sebelumnya memiliki sejarah perang dengan Rusia. Wilayah mayoritas Muslim di Rusia itu sempat berniat untuk melepaskan dirinya dari kedaulatan Moskow selama dua kali pada 1994 dan 2000.
Pertempuran besar-besaran di Chechnya sempat terjadi. Namun pasca Kadyrov pria ini berjanji setia kepada Putin, dental jaminan membangun kembali bu kotanya, Grozny.
Sementara itu, memasuki hampir minggu ketiga serangan Rusia ke Ukraina, pasukan Rusia dikabarkan semakin dekat dengan Kyiv. Dilaporkan Kementerian Pertahanan Inggris kemarin, tentara Moskow sudah berada di jarak 25 kilometer (km).
Kemarin, Rusia dikabarkan membombardir sebuah situs di kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, negara NATO. Setidaknya 30 rudal ditembakkan ke pangkalan milier Pusat Keamanan dan Perdamaian Internasional (IPSC), tempat pelatihan khusus tentara Ukraina untuk misi penjaga perdamaian.
Dalam laporan CNN International, rudal ditembakkan dari pesawat tempur di atas Laut Hitam dan Laut Azov. Hari ini, Rusia dan Ukraina juga dijadwalkan kembali mengadakan perundingan damai.
(sef/sef)