
Ini Dia BBM yang Jadi Primadona Warga +62 Zaman Now

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah harga minyak yang membubung bertahan di atas US$ 100 per barel, PT Pertamina (Persero) hingga kini masih mempertahankan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92) masing-masing di harga Rp 7.650 dan Rp 9.000 per liter.
Untuk kategori bensin non subsidi, bensin Pertalite bisa dikatakan paling murah dibandingkan bensin non subsidi lainnya, termasuk bensin dengan nilai oktan yang sama yang dijual badan usaha penyalur BBM niaga lainnya. BP-AKR misalnya, menjual BP 90 pada harga Rp 11.990 per liter, per 1 Maret 2022 lalu.
Kondisi ini tak ayal menjadikan bensin Pertalite sebagai yang paling digemari masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi konsumsi bensin Pertalite di masyarakat pada 2021 tercatat mencapai 23 juta kilo liter (kl) atau setara hampir 80% dari total konsumsi bensin di masyarakat seperti Pertamax, Pertamax Turbo (RON 98), dan Premium (RON 88).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, dengan data tersebut, ini menunjukkan bahwa bensin Pertalite merupakan jenis BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan menjadi andalan mayoritas masyarakat Indonesia.
"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79% diantara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi kementerian, dikutip Senin (14/03/2022).
Dia menyebut, konsumsi Pertalite relatif meningkat tiap tahun. Tahun 2017 hingga tahun 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta kl, 17,7 juta kl, 19,4 juta kl, 18,1 juta kl dan 23 juta kl.
"Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta kl. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta kl," tambahnya.
Di sisi lain, perkembangan ini harga minyak dunia saat ini masih tinggi.
"Harga minyak Brent harian kemarin sempat lebih dari US$ 130 per barel. Perkembangan harga minyak dunia terus kita monitor dan antisipasi dampaknya. Yang jelas meskipun harga minyak dunia terus naik, harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," tuturnya.
Adapun perkembangan harga minyak mentah Indonesia atau ICP relatif meningkat tiap bulan. Sejak Desember 2021 hingga Februari 2022, ICP masing-masing sebesar US$ 73,4 per barel, US$ 85,9 per barel dan US$ 95,7 per barel. Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata sampai tanggal 10 sebesar US$ 119,86 per barel," paparnya.
Sebagai informasi, meski kini harga minyak menurun dibandingkan pekan lalu, namun masih berada pada level tinggi sekitar US$ 111 per barel. Ini masih jauh di atas asumsi ICP dalam APBN 2022 yang ditetapkan sebesar US$ 63 per barel.
Pada Senin (14/3/2022) pukul 06:38 WIB, harga minyak jenis Brent berada di US$ 111 per barel, anjlok 1,48% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 107,14 per barel, ambles 2%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti Premium, Bensin Pertalite Juga Impor dari Singapura!
