Astaghfirullah, Rusia Tembaki Masjid Tempat Warga Mengungsi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia menembaki masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan, tempat lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak mengungsi. Peristiwa ini dilaporkan Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Sabtu (13/3/2022).
Kementerian mengatakan, di antara para pengungsi terdapat warga Turki yang mencari perlindungan di masjid ketika kota dibombardir.
"Masjid Sultan Suleiman the Magnificent...di Mariupol ditembaki oleh penjajah Rusia. Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki," tulis Kementerian Luar Negeri, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (13/3/2022).
Meski demikian, belum diketahui apakah ada korban jiwa atau korban terluka dari peristiwa tersebut.
Sementara itu, Moskow membantah pihaknya menargetkan wilayah sipil dalam serangan di Ukraina. Adapun Ukraina menuduh Rusia menghalangi warga keluar dari Mariupol, di mana blokade militer telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap.
Mariupol telah dikepung dan dibombardir selama lebih dari dua minggu oleh pasukan Rusia. Warga sipil berusaha mati-matian untuk melarikan diri dari kota pelabuhan itu tanpa persediaan air dan makanan.
Melalui akun Twitter-nya Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mencuit bahwa Mariupol yang terkepung sekarang menjadi bencana kemanusiaan terburuk di Bumi. Sebanyak 1.582 warga sipil tewas dalam 12 hari. Tiga orang, termasuk anak-anak, tewas saat rumah sakit anak-anak di kota itu diserang pada Rabu lalu dan memicu kemarahan internasional.
Selama berhari-hari, warga Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia telah menggempur rute evakuasi dan mencegah mereka melarikan diri.
(hsy/hsy)