Pasukan Rusia Disebut Bombardir Masjid di Ukraina!

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 12/03/2022 13:25 WIB
Foto: Restoran tua yang rusak setelah pemboman Rusia di Baryshivka, timur Kyiv, Ukraina. (AP/Felipe Dana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia mengungkapkan pasukan Rusia saat ini disebut tengah menyerang Masjid Sultan Suleiman di Mariupol, Ukraina.

Padahal di masjid itu, banyak warga yang bersembunyi dari serangan pasukan Vladimir Putin, termasuk warga Turki.


"Saat ini, pasukan #Rusia sedang membombardir masjid Sultan Suleiman yang Luar Biasa dan istrinya Roxolana. Banyak orang dewasa dan anak-anak bersembunyi dari penembakan di masjid, termasuk warga #Turki," tulis Kedubes Ukraina di akun Twitter resminya, Sabtu (12/3) pagi.

Kondisi tersebut semula dibagikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Ukraina Emine Dzheppar di akun Twitter-nya. Unggahan tersebut kemudian dibagikan ulang oleh Kedubes Ukraina di Indonesia.

Sejak dini hari Sabtu (12/3/2022), sebuah ledakan kembali terdengar di sekitar Kiev kala pasukan Rusia semakin mendekat ke wilayah Ibu Kota Ukraina itu.

Foto: Masjid Sultan Suleiman (Dok: Twitter UKR Embassy in Indonesia)
Masjid Sultan Suleiman (Dok: Twitter UKR Embassy in Indonesia)

Melansir CNN International, Kepala Koresponden CNN Clarissa Ward menggambarkan telah terjadi ledakan pada Sabtu dini hari di mana terjadi tembakan yang tiada henti.

"Ledakan berat di kejauhan, berlanjut selama beberapa menit," kata Ward.

Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui ledakan tersebut merupakan serangan tentara Rusia atau Ukraina.

Pertempuran Rusia Ukraina disebut berlanjut di pinggir kota Kiev. Adapun daerah utara diklaim menjadi paling berbahaya yakni di pinggiran Bucha, Irpin dan Hostomel, serta distrik Vyshorod lebih jauh ke utara Kiev.

Selain itu, pertempuran juga semakin meningkat di wilayah Brovary, sebrang sungai Dnieper di sebelah timur Ibu Kota.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah