2 Tahun Hidup Bersama Covid-19, Kapan Ini Semua Berakhir?
Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah sejak dua tahun lalu Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global. Ketika WHO menyatakan pada 11 Maret 2020, bahwa Covid dapat dicirikan sebagai pandemi, tak ada yang menyangka penyakit ini dapat memakan banyak korban.
Ada lebih dari 452 juta kasus hingga saat ini, dan lebih dari 6 juta kematian yang disebabkan virus corona, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, yang terus menghitung jumlah infeksi dan kematian Covid-19.
Saking banyaknya jumlah kasus, mudah untuk melupakan bahwa setiap kematian merupakan kehilangan bagi seseorang atau keluarga.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada hari Kamis (10/3), meskipun kasus dan kematian yang dilaporkan menurun secara global dan beberapa negara telah mencabut pembatasan, pandemi masih jauh dari selesai.
Dalam pesan yang disiarkan di Twitter, Tedros mengulangi mantra WHO bahwa Covid belum akan berakhir di mana pun, sampai benar-benar selesai di seluruh dunia.
"WHO prihatin dengan jumlah negara yang "secara drastis" mengurangi pengujian dan menghambat jalan untuk bisa mendeteksi di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya," lata Tedros, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (12/3/2022).
Untuk negara-negara seperti Inggris, di mana pemerintah telah mengumumkan akan menghapus sebagian besar tes, menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pakar kesehatan masyarakat yang mengatakan kasus sudah meningkat pada kelompok usia yang lebih tua.
Jenny Harries, kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris, termasuk di antara mereka yang membunyikan alarm setelah data menunjukkan bahwa semakin banyak orang berusia 55 tahun ke atas yang terpapar Covid di Inggris.
Di sisi lain ia menyatakan bahwa prevalensi BA.2 meningkat. Untuk diketahui, varian turunan BA.2, menurut laporan awal menunjukkan jauh lebih menular daripada omicron, BA.1.
"Kasus telah menurun setelah puncak gelombang Omicron, [tetapi] meningkatnya kehadiran sub-garis keturunan omicron BA.2 dan sedikit peningkatan infeksi baru-baru ini pada mereka yang berusia di atas 55 tahun menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir dan bahwa kita dapat berharap melihat Covid-19 beredar pada tingkat tinggi, "kata Harries dalam pernyataan UKHSA.
Sementara 63,4% populasi dunia kini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, dengan lebih dari 10 miliar dosis diberikan di seluruh dunia.
Hanya 13,7% orang di negara-negara berpenghasilan rendah yang telah menerima setidaknya satu dosis, menurut data dari Our World in Data.
(cha/cha)