Xi Jinping Ogah Pisah dari Batu Bara, Ini Buktinya!

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Jumat, 11/03/2022 20:12 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gempuran dunia untuk mengurangi batu bara guna mengurangi dampak perubahan iklim di masa depan, China masih tetap bertahan untuk memprioritaskan batu bara sebagai bahan bakar utama di negaranya.

China akan menggunakan sepenuhnya batu bara sebagai bagian penting dari strategi energinya, kata para pemimpin dan pejabat selama pertemuan tahunan parlemen minggu ini, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/03/2022).

Para pejabat China tersebut beralasan, ini dilakukan karena mereka berupaya untuk menyeimbangkan stabilitas ekonomi dengan tujuan iklim jangka panjangnya.


Menyusul pidato Presiden Xi Jinping yang menegaskan kembali pentingnya batu bara, delegasi dari seluruh negeri menyerukan lebih banyak investasi dalam teknologi batu bara dan kebijakan baru untuk menopang keuntungan bagi perusahaan batu bara.

Xi mengatakan kepada delegasi Kongres Rakyat Nasional dari wilayah penghasil batu bara utama di Mongolia Dalam bahwa China, penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, "kaya akan batu bara, miskin minyak dan kekurangan gas" dan "tidak dapat berpisah dari kenyataan".

Dia mengatakan transisi hijau adalah sebuah proses, dan China tidak bisa begitu saja "membanting rem" pada batu bara.

Xi berjanji pada tahun lalu untuk "mengendalikan" penggunaan batu bara selama periode 2021-2025 dan mulai mengurangi konsumsi pada 2026 sebagai bagian dari kontribusi China untuk memerangi pemanasan global.

Namun kekhawatiran soal keamanan energi yang meningkat telah mendorong produksi pertambangan batu bara ke rekor tertinggi dan terlihat sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru mulai dibangun.

Delegasi mencoba menjembatani kesenjangan antara mengembangkan batu bara dan membatasi emisi dengan menyerukan lebih banyak investasi dalam teknologi batu bara yang bersih dan "pintar", termasuk penangkapan dan penyimpanan karbon.

Menurut risalah rapat tertutup yang dipublikasikan, mereka juga menyerukan langkah-langkah untuk melepaskan lebih banyak pasokan ke pasar dan mengembangkan lebih lanjut industri kimia batu bara.

Hua Lifeng, Kepala Badan Perencanaan China, mengatakan di sela-sela pertemuan dengan parlemen, bahwa sementara sebanyak 450 Giga Watt (GW) listrik dari energi terbarukan akan dibangun di daerah gurun, dan lebih banyak pembangkit listrik tenaga batu bara akan dibutuhkan untuk menjaga stabilitas jaringan.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas