Ramalan Jokowi Jika Kualitas SDM RI 'B' Aja: 2035 Habis Kita!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia hanya memiliki waktu dua tahun untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dalam menghadapi era perubahan.

Berbicara saat memberikan pengarahan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke 46 UNS, Jokowi mengatakan ilmu pengetahuan kini semakin berkembang dengan cepat. Maka dari itu, perlu ada terobosan.

"Harus diikuti dengan program pendidikan yang dinamis, yang cepat, risetnya juga harus cepat berubah sesuai dengan tantangan zaman yang ada," kata Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, dikutip Sabtu (12/3/2022)

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengakui saat ini setiap negara berlomba untuk menjadi yang terbaik. Menurutnya, Indonesia hanya memiliki waktu dua tahun untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

"Kita berani berubah ndak dalam dua tahun ini? Kalau ndak kita dalam bonus demografi 2030-2035 habis kita kalau kita enggak cepat berubah," kata Jokowi.

"Saya sudah berhitung dan berkalkulasi dengan para menteri. Kita hanya punya kesempatan berubah dua tahun ini. Karena muncul demografinya nanti 2030-2035. SDM digital, digital talent, harus," kata Jokowi.

Jokowi memandang, keberadaan digital talent menjadi penting lantaran saat ini teknologi semakin berkembang. Mulai dari Artificial Intelligence, cloud computing, hingga teknologi blockchain.

"Barang ini harus kita miliki SDM-SDM itu sehingga saya sangat setuju dan sering disampaikan ke Mendikbud, kampus merdeka. Mahasiswa bisa belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja, kampus yang mengarahkan," tegasnya.

"Sekali lagi kalau kita tidak bisa melakukan ini dalam 2 tahun, saya membayangkan 2030-2035 berat. Kita akan berat, sehingga saya minta yang namanya program studi sekarang harus relevan 5 tahun," kata Jokowi.

Baca: Cerita Jokowi 'Ditakut-takuti' Uni Eropa Soal Larangan Ekspor

(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertemuan Science20 Gelaran G20 Bahas Peran Terkini Iptek