Saat Ketua DPR Cuma Bisa 'Geleng-geleng' Migor Masih Langka

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 11/03/2022 09:50 WIB
Foto: Warga antre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan di GOR BRI, Radio Dalam, Jakarta, Senin (7/2/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dibuat terheran-heran saat inspeksi ke pasar untuk mengetahui masalah kelangkaan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir.

Mengutip situs resmi dpr.go.id, Jumat (11/3/2022), Puan mengaku sampai harus mengecek sendiri ke pasar untuk mengetahui duduk masalah persoalan minyak goreng. Namun saat terjun ke pasar, Puan dibuat bingung tak karuan.


"Banyak warga mengeluh saat bertemu saya di pasar, termasuk pedagang kecil yang kesulitan mendapat stok minyak goreng. Padahal saya cek ke produsen pabriknya, mereka menyatakan produksi jalan normal," kata Puan.

Persoalan harga minyak goreng dalam beberapa bulan terakhir masih terjadi, kendati pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter. Hingga saat ini, kelangkaan bahkan masih terjadi.

Bahkan, masyarakat banyak yang terlihat berebut saat ritel atau swalayan mulai memasok kembali minyak goreng. Situasi ini, kata Puan, berpotensi dapat menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.

"Persoalan minyak goreng yang berkepanjangan bisa menyebabkan masalah baru yaitu kegaduhan akibat langkanya stok di pasaran. Ini harus diatasi karena berpengaruh terhadap ketertiban umum yang bisa berdampak luas," jelasnya.

Puan mengatakan, ada beberapa penyebab kelangkaan minyak goreng. Selain karena persoalan distribusi, kelangkaan juga disebabkan karena adanya penyelundupan baik ke luar negeri atau domestik.

"Kasus penimbunan minyak goreng ditemukan di mana-mana. Pengawasan distribusi masih belum optimal dan menyebabkan masyarakat kesulitan," kata Puan.

Puan meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk segera menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, kelangkaan minyak goreng tidak boleh terus berlanjut karena menyangkut dengan hajat hidup masyarakat.

"Tindak juga spekulan yang menimbun dan mempermainkan harga minyak goreng. Pihak yang memainkan kepentingan rakyat harus mendapat ganjaran setimpal," jelasnya.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Konflik Rebutan Pulau, DPR Dorong Mediasi