Bangunan Rata dengan Tanah, Melihat Ukraina Diserang Rusia
Puing-puing bangunan berserakan di jalan kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv. (REUTERS/Oleksandr Lapshyn)
Sebelumnya pasukan Rusia dilaporkan terus menggempur beberapa kota besar Ukraina, sebagai batu pijakan untuk lebih cepat mengepung ibu kota Kyiv. (REUTERS/Carlos Barria)
Sejumlah bangunan rusak akibat akibat penembakan selama konflik Rusia ke Ukraina. (REUTERS/Oleksandr Lapshyn)
Tak hanya bangunan mobil dan kendaraan juga hancur selama konflik tersebut. (REUTERS/Oleksandr Lapshyn)
Terbaru, gencatan senjata kini diumumkan Rusia dan berlaku Rabu (9/3/2022) pukul 10.00 waktu Moskow. Namun Ukraina sendiri sanksi soal ini. (REUTERS/Oleksandr Lapshyn)
Serangan Rusia ke Ukraina dimulai 24 Februari. Rusia menyerang Ukraina yang hendak bergabung dengan NATO. (Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS)
Badan pengungsi PBB, UNHCR, pada Selasa (8/3/2022) mengatakan bahwa saat ini jumlah pengungsi Ukraina telah menembus angka 2 juta jiwa. (Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS)
"Hari ini arus keluar pengungsi dari Ukraina mencapai dua juta orang," terang Kepala UNHCR, Filippo Grandi, dalam cuitan akun Twitternya (REUTERS/Oleg Pereverzev)
Potret ini menunjukkan bagaimana infrastruktur kota Ipin Ukraina hancur. Puing-puing jembatan yang menghubungkan kota itu dengan Kyiv yang hancur. Padahal jembatan tersebut merupakan jalur evakuasi. (Jedrzej Nowicki/Agencja Wyborcza.pl via REUTERS)
Dalam laporan terbaru, PBB menyebut ada 400 lebih orang tewas. Namun Ukraina mencatat lebih banyak. (REUTERS/Maksim Levin)
Rusia, dalam keterangan langka soal jumlah tentara yang tewas, menyebut pada 2 Maret lalu bahwa 498 tentaranya tewas dalam operasi militer khusus di Ukraina. Sementara Ukraina meyakini jumlah tentara Rusia yang tewas lebih tinggi. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)
