Jokowi Ungkap 'Kengerian' Jika Perang Rusia-Ukraina Berlanjut

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 March 2022 13:24
Akselerasi transformasi sistem peradilan konvensional menjadi sistem peradilan modern telah dilakukan Mahkamah Agung guna mempercepat transformasi hukum Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Mahkamah Agung dalam mempercepat pembangunan pengadilan modern. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Akselerasi transformasi sistem peradilan konvensional menjadi sistem peradilan modern telah dilakukan Mahkamah Agung guna mempercepat transformasi hukum Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Mahkamah Agung dalam mempercepat pembangunan pengadilan modern. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan delegasi Rusia-Ukraina yang ketiga kalinya dalam bulan ini belum membuahkan hasil damai. Kedua negara akan kembali bertemu untuk menyelesaikan konflik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut berkomentar perihal gagalnya upaya damai antara Rusia dan Ukraina. Jokowi lantas menggambarkan situasi Ukraina jika perang terus berlanjut.

"Apabila krisis berlanjut, niscaya akan terjadi 'krisis pengungsi terbesar sepanjang abad'. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi," kata Jokowi dalam pernyataannya di akun Twitter resminya @jokowi, Selasa (8/3/2022).

Tangkapan Layar via twitter @jokowiFoto: Tangkapan Layar via twitter @jokowi
Tangkapan Layar via twitter @jokowi

Berdasarkan data Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) yang diterima Jokowi, sebanyak 1,2 juta orang telah mengungsi ke negara lain karena perang Ukraina.

Jokowi, yang untuk kesekian kalinya tak menyebut 'Rusia' dalam pernyataannya, mengatakan bahwa gagalnya upaya perdamaian hanya akan semakin memperparah kondisi.

Tangkapan Layar via twitter @jokowiFoto: Tangkapan Layar via twitter @jokowi
Tangkapan Layar via twitter @jokowi

"Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata, tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusiaan di Ukraina," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa perang hanyalah persoalan ego, dan melupakan sisi kemanusiaan. Menurutnya, perang hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan.

"Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan," kata Jokowi.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular