China 'Pede' Pasokan Batu Bara Cs Aman Meski Ada Peperangan!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
07 March 2022 21:31
China's Chen Meng, left, and Sun Yingsha hold their national flag after winning the table tennis women's singles gold medal match at the 2020 Summer Olympics, Thursday, July 29, 2021, in Tokyo. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: AP/Kin Cheung

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China mengeklaim mampu menyediakan energi meskipun ada ketidakpastian seiring serangan Rusia ke Ukraina. Menurut pejabat perencanaan negara, China akan meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan cadangan untuk menjaga harga tetap terkendali.

Energi dan harga komoditas global diketahui telah melonjak ke level tertinggi satu dekade di tengah kekhawatiran gangguan pasokan setelah serangan Rusia ke Ukraina. Tetapi ekonomi China diklaim tetap tangguh meskipun ada peningkatan risiko yang disebabkan oleh krisis.

"Konflik geopolitik dan perubahan pasokan dan permintaan energi global telah menantang pasokan energi kami yang aman," kata Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Lian Weiliang seperti dikutip Reuters, Senin (7/3/2022).

Meskipun tantangan yang dihadapi China semakin berat, mereka memiliki kondisi, kemampuan, kepercayaan diri, dan sarana untuk memastikan pasokan energi yang aman terkendali.

Lian mengakui kenaikan harga minyak mentah dan gas global akan memengaruhi China, di mana sumber 70% sumber minyak dan 40% sumber gas berasal dari luar negeri.

China, jelas Liam, telah mendiversifikasi pasokan minyak dan gasnya, serta impor dapat tetap stabil selama semua pihak menerapkan kontrak. Badan Perencanaan Negara berencana untuk meningkatkan produksi dan cadangan minyak, gas serta batu bara, yang menggerakkan lebih dari 60% pembangkit listrik China.

Kebijakan itu juga akan mengakumulasi 200 juta ton stok batu bara yang dapat digunakan pemerintah. Ia akan menambah lebih dari 5 miliar meter kubik penyimpanan gas dan meningkatkan jumlah listrik cadangan darurat menjadi lebih dari 30 gigawatt.

NDRC juga berjanji untuk tidak membatasi penggunaan listrik dan gas kecuali situasi ekstrem muncul. Hal itu sejalan dengan janji Perdana Menteri Li Keqiang untuk memastikan pasokan listrik untuk pengguna perumahan dan industri tahun ini.

Ia juga mengatakan akan meningkatkan upaya untuk menstabilkan produksi dan harga biji-bijian domestik, jagung dan kedelai.

"Kami akan menggunakan sumber daya internasional secara rasional, memperkuat penyesuaian cadangan dan menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan," kata Hu Zucai selaku Wakil Kepala NDRC.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! China dan India Kompak Bawa 'Kabar Buruk' Buat RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular