
Gegara Koridor Evakuasi Warga, Ukraina Kritik Keras Rusia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Ukraina menuduh pihak Rusia sengaja mengarahkan koridor evakuasi warga sipil dan juga bantuan kemanusiaan ke wilayahnya dan Belarus. Hal itu dilontarkan langsung oleh Wakil Perdana Menteri (PM) Ukraina Iryna Vereshchuk, Senin (7/3/2022).
Dalam sebuah taklimat media, Iryna mengatakan rute evakuasi yang diusulkan oleh Moskow pada dialog kedua Ukraina-Rusia selalu mengarah ke wilayah Belarusia atau Rusia. Ini menurutnya merupakan sebuah jebakan.
Ia mencontohkan rute keluar dari Kyiv menuju ke Gomel, Belarus, di mana warga sipil akan diterbangkan ke Rusia atau juga rute dari Kharkiv yang bila dirunut membawa pengungsi ke Belgorod, Rusia.
"Ini adalah hal yang tidak dapat diterima dari pembukaan koridor kemanusiaan," katanya sebagaimana dikutip CNN International.
"Orang-orang kami tidak akan pergi ke Belarus dan ke Rusia. Saya berharap Presiden Prancis Emmanuel Macron memahami bahwa Rusia mencoba memanipulasi niat jujurnya untuk memberi orang-orang dari Ukraina dan negara-negara lain jalan menuju keselamatan," tambahnya sambil memohon.
Hal serupa juga ditegaskan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ia mengatakan koridor evakuasi yang diusulkan Kremlin "benar-benar tidak bermoral."
Sebelumnya, gencatan senjata telah dilaporkan terjadi pada Senin pagi pukul 10 di wilayah Kyiv, Mariupol, Kharkiv, dan Sumy. Media Rusia menyebut ini merupakan permintaan dari Macron kepada Putin dengan dasar evakuasi warga sipil.
Sementara itu, dialog putaran ketiga antara kedua negara dimulai hari ini. Meski begitu, belum ada tanda-tanda penurunan eskalasi. Serangan juga masih terus dilancarkan Rusia ke beberapa titik di Ukraina.
Presiden Putin sendiri telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur dan terus menyerang. Kepada Presiden Macron, Putin mengatakan serangan akan dihentikan bila Kyiv dapat menjadi netral dan tidak mengikuti pakta pertahanan NATO serta wilayah Krimea, yang diduduki Moskow sejak 2014, diakui.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat