RI Impor Minyak Goreng 4.000 Ton di Awal 2022

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
07 March 2022 16:35
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup rutin mengimpor minyak goreng nabati. Minyak goreng nabati adalah minyak yang terbuat dari ekstrak tumbuhan atau sayuran, seperti kelapa, kelapa sawit, jagung, kacang, hingga buah zaitun.

Dari data BPS, sepanjang tahun 2021 impor minyak goreng nabati tercatat sebanyak 56,43 juta kilogram. Realisasi ini naik 3,04% dibandingkan impor selama tahun 2020.

Nilai impor minyak goreng pada tahun lalu mencapai US$ 93,3 juta atau Rp 1,34 triliun (kurs Rp 14.408/US$). Nilai ini naik 38,34% dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara rinci impor minyak goreng berasal dari lima negara utama. Terbesar dari negara tetangga Malaysia sebanyak 19,26 juta dan kemudian disusul dari negara Thailand sebanyak 16,5 juta kilogram.

Selanjutnya impor berasal dari Australia dengan volume sebanyak 6 juta kg, serta dari Spanyol sebanyak 1,3 juta kg dan dari Italia sebanyak 1,29 juta kg.

Sementara itu, pada Januari 2022 impor minyak goreng nabati tercatat sebanyak 4,42 juta kg. Jumlah ini naik 4,37% dibandingkan Januari 2021 sebanyak 4,23 juta kg.

Untuk nilai impor minyak pada Januari 2022 tercatat sebesar US$ 8,2 juta atau naik 42,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Ekspor, Impor RI Juga Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular