Catat! China: Persahabatan Kami dengan Rusia Tetap Kukuh
Jakarta, CNBC Indonesia - Persahabatan China dengan Rusia tetap kukuh disertai prospek kerja sama yang masih sangat luas. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Senin (7/3/2022).
Dalam konferensi pers tahunan di sela-sela pertemuan tahunan parlemen China, Wang Yi mengatakan kerja sama antara kedua negara membawa manfaat dan kesejahteraan bagi kedua bangsa.
Sebagaimana diketahui, China lebih condong ke Rusia. Terkait dengan serangan Kremlin ke Ukraina, Beijing meminta krisis kedua negara tersebut untuk diselesaikan melalui dialog dan negosiasi.
China bahkan juga meminta Amerika Serikat (AS), NATO, dan Uni Eropa (UE) terlibat dalam "dialog yang setara" dengan Rusia.
"China mendukung seluruh upaya kondusif untuk de-eskalasi dan penyelesaian situasi politik, sambil menentang setiap langkah yang merugikan untuk mempromosikan solusi diplomatik dan memperburuk keadaan," ujar Wang Yi, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (6/3/2022).
Di kesempatan yang sama, ia juga mengatakan AS, NATO, dan UE harus 'memperhatikan dampak negatif dari ekspansi terus menerus NATO di timur pada keamanan Rusia'. Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri terang-terangan mengaku khawatir pada banyaknya negara Eropa Timur yang bergabung ke NATO.
Hubungan China dan Rusia sebenarnya tergolong baik dengan berbagi kepentingan strategi menantang Barat. Sayangnya serangan ke Ukraina, membuat posisi Beijing dalam posisi yang sulit.
China juga tak terburu-buru untuk membantu Rusia, setelah ekonomi negara tersebut mendapat gempuran sanksi dari sejumlah negara dunia. Para ahli mengatakan pilihan Beijing juga terbatas.
Jika berurusan dengan Rusia, analis mengatakan bank dan perusahaan di China takut akan terkena sanksi.
(tfa/tfa)