Internasional

China Beri Pesan Baru ke NATO, AS & Eropa soal Rusia-Ukraina

Novina Putri Bestari & Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Minggu, 06/03/2022 13:57 WIB
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - China mendorong perang Rusia dan Ukraina untuk diselesaikan melalui dialog dan negosiasi. Negara itu juga meminta Amerika Serikat (AS), NATO, dan Uni Eropa (UE) terlibat dalam "dialog yang setara" dengan Rusia.

Ini terungkap setelah Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan Menteri Negeri AS Antony Blinken. Ia mengatakan 'evolusi' situasi di Ukraina merupakan sesuatu yang tidak ingin dilihat di China.


"China mendukung seluruh upaya kondusif untuk de-eskalasi dan penyelesaian situasi politik, sambil menentang setiap langkah yang merugikan untuk mempromosikan solusi diplomatik dan memperburuk keadaan," ujar Wang Yi, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (6/3/2022).

Di kesempatan yang sama, ia juga mengatakan AS, NATO, dan UE harus 'memperhatikan dampak negatif dari ekspansi terus menerus NATO di timur pada keamanan Rusia'. Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri terang-terangan mengaku khawatir pada banyaknya negara Europa Timur yang bergabung ke NATO.

Sementara itu Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, mengutip pernyataan Blinken, menggarisbawahi jika Moskow akan membayar harga mahal untuk perang ke Ukraina. Disebutnya serangan itu direncanakan, tidak beralasan, dan tidak bisa dibenarkan.

"Dunia sedang menonton negara mana yang membela setiap prinsip dasar kebebasan, penentuan nasib serta kedaulatan," kata dia.

Hubungan China dan Rusia sebenarnya cukup baik dengan berbagi kepentingan strategi menantang Barat. Sayangnya serangan ke Ukraina, membuat posisi Beijing dalam posisi yang sulit.

China juga tak terburu-buru untuk membantu Rusia, setelah ekonomi negara tersebut mendapat gempuran sanksi dari sejumlah negara dunia. Para ahli mengatakan pilihan Beijing juga terbatas.

Jika berurusan dengan Rusia, analis mengatakan bank dan perusahaan di China takut akan sanksi sekunder.

Sementara itu Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrel meminta China ikut menengahi pembicaraan damai Rusia dan Ukraina. Sebab diplomasi harus dilakukan juga oleh China, bukan hanya Eropa atau AS.

"Diplomasi tidak bisa hanya Eropa atau Amerika. Diplomasi China memiliki peran untuk dimainkan di sini," kata dia.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sekjen Nato Yakin Anggotanya Bakal 'Legowo' Anggaran Baru Naik