Perang! Hermes, Gucci dkk Pilih Hengkang dari Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah brand terkemuka yang memproduksi barang-barang mewah mulai menghentikan aktivitas usahanya di Rusia. Penghentian aktivitas ini dilakukan antara lain oleh Grup Hermes, LVMH, Kering, dan Chanel.
Mengutip Reuters, rencana penyetopan operasional brand-brand terkemuka ini mengemuka sejak Jumat (4/3/2022) waktu setempat. Hermes dan Cartier memutuskan untuk menutup sementara seluruh toko dan kegiatan produksinya di Rusia.
"Mengingat kekhawatiran kami yang meningkat tentang situasi saat ini, meningkatnya ketidakpastian dan kompleksitas untuk beroperasi, Chanel memutuskan untuk menghentikan sementara bisnisnya di Rusia," kata rumah mode mewah Prancis itu dalam sebuah posting LinkedIn.
Langkah Hermes dan Chanel diikuti LVMH selaku pemegang merek mewah seperti Christian Dior, Givenchy, Kenzo, TAG Heuer dan Bulgari. LVMH akan menutup 124 butiknya di Rusia mulai Minggu (6/3) waktu setempat. Akan tetapi, LVMH memastikan pembayaran gaji untuk 3.500 karyawannnya di Rusia akan terus dilakukan.
Selain itu, perusahaan multinasional asal Prancis Kering juga menutup dua toko di Rusia. Perusahaan ini adalah pemilik hak merek Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, dan lain-lain.
Richemont, yang juga memiliki merek Dunhill, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Piaget, dan Van Cleef &Arpels juga menyatakan telah menangguhkan kegiatan komersial di Rusia pada 3 Maret. Perusahaan ini lebih dulu menghentikan operasi di Ukraina sejak 24 Februari.
Pada saat yang sama, produsen jam Swiss Swatch Group mengatakan akan melanjutkan operasinya di Rusia, tetapi menunda ekspor "karena situasi sulit secara keseluruhan.
Kemudian, L'Oreal, LVMH dan Kering telah menjanjikan dukungan keuangan untuk membantu pengungsi Ukraina dan Richemont mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya memulai "sumbangan signifikan" ke Medecins Sans Frontieres.
Selama ini, kelas menengah ke atas di Rusia dikenal sebagai konsumen barang-barang mewah. Akan tetapi, para analis mengatakan proporsi penjualan barang mewah ke warga negara Rusia kecil dibandingkan dengan konsumsi masyarakat di Cina dan Amerika Serikat.
Bank investasi Jefferies memperkirakan bahwa Rusia menyumbang sekitar US$ 9 miliar dalam penjualan brand-brand mewah secara tahunan. Jumlah ini setara 6% dari pengeluaran Cina dan 14% dari pengeluaran AS untuk barang-barang mewah.
(dce/dce)