Inggris Ngamuk, Sebut Rusia Ancam Keamanan Seluruh Eropa
Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris mengamuk ke Rusia, pasca militer melancarkan serangan ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina. Zaporizhzhia sendiri adalah pembangkit listrik nuklir terbesar di Benua Eropa.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menuduh Presiden Vladimir Putin membahayakan seluruh Eropa Jumat (4/3/2022). Serangan itu disebutnya sangat sembrono.
"PM mengatakan tindakan sembrono Presiden Putin sekarang dapat secara langsung mengancam keselamatan seluruh Eropa," ujar kantornya Downing Street, dikutip AFP.
Johnson juga dikatakan akan mengatur pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dalam beberapa jam mendatang terkait ini. Ia juga telah berbicara kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang situasi di Zaporizhzhia.
"Kedua pemimpin sepakat bahwa Rusia harus segera menghentikan serangannya terhadap pembangkit listrik dan memungkinkan akses tak terbatas untuk layanan darurat ke pembangkit listrik," tegasnya dikutip CNBC International.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina. Dan, mengizinkan layanan darurat.
"(Presiden Biden bergabung dengan Presiden Zelensky) dalam mendesak Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di daerah itu dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran dan penanggap darurat untuk mengakses situs itu," bunyi pernyataan Gedung Putih terbaru.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mencuit bagaimana asap tebal dan api terlihat dari PLTN Zaporizhzhia, Jumat dini hari. Ia bahkan menegaskan serangan ini berpotensi 10 kali lipat lebih berbahaya dibandingkan tragedi Chernobyl.
(sef/sef)