Ukraina Disebut Menang Perang Lawan Rusia soal Ini, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia terus terjadi di Ukraina. Ini merupakan hari ke-6 sejak agresi militer diluncurkan 24 Februari.
Meski sejumlah kota Ukraina porak poranda, tapi pengamat menyebut negeri itu "menang" dari Rusia. Setidaknya dalam "perang informasi".
Hal ini disampaikan langsung oleh pensiunan pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) CIA, Marc Polymeropoulos. Ia mengatakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, secara efektif berhasil mendapatkan simpati dunia.
Ia berhasil menggambarkan bagaimana pejuang Ukraina bertempur melawan Rusia secara gagah berani. Mantan pelawak itu diutarakannya mampu memanfaatkan video yang dihiasi kata-kata penyemangat dan dengan bahasa yang simpatik.
"Zelensky tidak dilihat sebagai pemimpin yang sangat efektif dua minggu lalu. Sekarang dia adalah sosok seperti (Winston) Churchill (mantan Perdana Menteri Inggris)," ujar mantan pejabat CIA yang pernah bertugas di Eropa dan Eurasia itu dalam wawancara dengan CNBC International, Rabu, (2/3/2022).
"Dan itu karena penggunaan operasi informasi (Ukraina), media sosial, untuk mengemukakan semacam gagasan tentang para pembela pemberani yang berjuang tidak hanya untuk kebebasan Ukraina mereka, tetapi untuk Eropa."
Sementara itu, hal serupa juga dikemukakan Profesor Studi Rusia dan Eurasia di University of Washington, Scott Radnitz. Ia mengatakan ini dapat menjadi booster moral masyarakat Ukraina untuk segera menghentikan agresi Rusia.
"Moral sangat penting dalam perang ini, sepertinya Kremlin berharap Rusia dapat menghancurkan moral Ukraina dengan membuat kemenangan Rusia tampak seperti kesimpulan yang sudah pasti. Dan tampaknya Kremlin percaya bahwa pemerintah Ukraina tidak terlalu disukai masyarakat dan warga akan menyerah," jelasnya.
"Sebaliknya, efeknya adalah untuk memperkuat persatuan nasional Ukraina, dan melihat gambar media sosial dari kendaraan militer Rusia yang mogok dan banyak dari apa yang tampak seperti taktik militer tangan kosong yang membuat tentara Rusia tampak tidak kompeten."
Rusia sendiri diketahui masih belum bisa merebut ibu kota Ukraina, Kyiv. Pemerintah Ukraina melaporkan bahwa pertarungan sengit masih dilakukan di wilayah pinggiran kota dan banyak warga yang memutuskan untuk mengangkat senjata.
Memasuki hampir seminggu agresi Rusia ke Ukraina, Moskow disebutkan telah menguasai beberapa wilayah yang berada di perbatasan Utara, Timur, serta semenanjung Krimea di Selatan. Negeri Beruang Putih itu juga saat ini telah menguasai pembangkit reaktor nuklir Chernobyl yang pernah meledak pada 1986 lalu.
Di sisi lain perundingan damai juga masih diupayakan. Setelah pertemuan tanpa hasil yang jelas di perbatasan Belarusia, Ukraina dan Rusia akan bernegosiasi lagi soal perdamaian hari ini waktu setempat.
(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat
