
Ramai-Ramai Situs Media Rusia Kena Hack, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa situs media Rusia telah diretas. Setidaknya tiga situs saat ini menampilkan pesan anti-perang, menurut beberapa sumber.
"Warga yang terhormat. Kami mendesak Anda untuk menghentikan kegilaan ini, jangan mengirim putra dan suami Anda ke kematian tertentu. Putin membuat kita berbohong dan menempatkan kita dalam bahaya," sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Rusia di situs Forbes Russia, Fontanka, dan Takie Dela.
"Kami telah diisolasi dari seluruh dunia, minyak dan gas tidak lagi diperdagangkan. Dalam beberapa tahun, kita akan hidup seperti di Korea Utara," tambah pesan tersebut.
"Mengapa kita butuh ini? Untuk memasukkan Putin ke dalam buku pelajaran? Ini bukan perang kita, ayo hentikan dia!"
Hal yang sama juga menimpa situs kantor berita negara TASS, media Kommersant dan Izvestia. Reuters melaporkan bahwa situs web TASS juga menampilkan pesan anti-perang yang sama. Pengguna media sosial, melaporkan melihat pesan yang sama di situs Kommersant dan Izvestia.
Melansir CNN International, pesan tersebut ditandatangani oleh Anonymous, kolektif peretas, dan oleh sebuah kelompok yang mengatakan mereka adalah "wartawan yang peduli."
Sebuah logo di bawah pesan juga menunjukkan kelompok peretas Anonymous berada di balik serangan cyber tersebut.
Kelompok tersebut baru-baru ini mengklaim penghargaan atas beberapa insiden dunia maya. Ini termasuk serangan penolakan layanan terdistribusi, di mana sebuah situs menjadi tidak dapat dijangkau karena dibombardir traffic.
Serangan DDoS tampaknya masih bekerja pada Minggu sore. Situs resmi Kremlin dan Kementerian Pertahanan juga masih belum bisa diakses.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat