Ramai-ramai 'Hajar' Rusia? 27 Negara Bantu Senjata ke Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara dunia memutuskan untuk mengirimkan persediaan persenjataan ke Ukraina pasca serangan Rusia ke wilayah negara itu. Bahkan, pengiriman bantuan logistik senjata ini telah dilakukan jauh sebelum Rusia memasuki negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu.
Total ada sekitar 27 negara yang melakukan hal tersebut, sebagaimana dikutip SkyNews. Berikut tujuh di antaranya:
1. Amerika Serikat (AS)
Washington sepakat untuk mengirimkan amunisi dan senjata. Selain itu, negeri Paman Sam juga ikut mengirimkan 8.500 pasukannya mendekati Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, nilai total bantuan ini mencapai US$ 350 juta atau setara Rp 5 triliun. "Ini termasuk sistem anti-baju besi dan anti-pesawat, senjata kecil dan berbagai amunisi kaliber," kata seorang pejabat administrasi pemerintah Presiden AS Joe Biden.
2. Belanda
Belanda memutuskan untuk mengirimkan amunisi serta alat perlindungan canggih seperti helm, rompi, dan juga misil anti serangan udara ke Ukraina. Negeri Oranye mengatakan ini merupakan bentuk dukungannya terhadap Kyiv yang sedang mempertahankan diri.
"Ukraina harus mampu mempertahankan diri terhadap kemungkinan serangan bersenjata Rusia di wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP.
"Itulah sebabnya kabinet memutuskan untuk memasok barang-barang militer ini ke Ukraina," imbuhnya.
3. Jerman
Jerman akan mengirimkan 1.000 senjata antitank dan 500 rudal penyengat ke Ukraina. Ini merupakan perubahan kebijakan yang besar setelah sebelumnya Berlin menolak seruan Kyiv sebelumnya untuk persenjataan pertahanan.
4. Polandia
Jumat lalu Polandia telah mengirimkan konvoi dengan amunisi ke Ukraina. Menurut Menteri Pertahanan negara itu Mariusz Błaszczak, bantuan itu menjadikannya pengiriman bantuan militer pertama yang diakui secara publik ke Ukraina sejak serangan Rusia dimulai.
"Kami mendukung Ukraina, dan menunjukkan solidaritas melawan agresi Rusia," katanya dalam sebuah tweet.
5. Lithuania
Kementerian Pertahanan Lithuania mengatakan dalam sebuah tweet Minggu pagi bahwa bantuan militer dari negara Baltik telah tiba di Ukraina.
"Pengiriman bantuan militer Lituania telah mencapai Ukraina. Lituania akan terus memberikan dukungan kepada sahabat kita Ukraina!" bunyi tweet tersebut seperti diwartakan CNN International, Minggu (27/2/2022).
6. Australia
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu, bahwa Australia akan bekerja dengan anggota NATO untuk memasok senjata ke Ukraina.
"Kami sudah memberikan dukungan yang signifikan dalam hal bantuan yang tidak mematikan (non-lethal aid). Tetapi saya baru saja berbicara dengan Menteri Pertahanan, dan kami akan berusaha memberikan dukungan apa pun yang kami bisa untuk bantuan mematikan (lethal aid) melalui mitra NATO kami, khususnya Amerika Serikat dan Inggris Raya," kata Morrison.
7. Uni Eropa (UE)
Meski beberapa anggotanya telah mengirimkan persenjataan secara bilateral, UE juga tetap memberikan bantuan atas nama blok negara Benua Biru itu. Presiden EU Ursula von der Leyen mengatakan bahwa blok itu akan untuk pertama kalinya mendanai pengiriman senjata ke Ukraina yang saat ini dalam kondisi terkepung.
Meski begitu, belum dijelaskan secara rinci senjata apa yang akan dikirimkan blok itu ke Kyiv.
"Untuk pertama kalinya, UE akan membiayai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan ke negara yang diserang. Kami juga memperkuat sanksi kami terhadap Kremlin," ujarnya sebagaimana dikutip dari akun Twitter resminya.
Ri sendiri tidak masuk didalamnya. RI merupakan negara non blok, yang tidak berpihak, meski mengecam perang yang terjadi.
(tps/tps)