
Potret Terbaru Ukraina, Warga Pegang Senjata-Buat Bom Molotov
Dengan alasan berjaga dari serangan Rusia, pemerintah Ukraina membagikan senjata api kepada warganya & diperintahkan untuk membuat bom molotov.

Anggota pertahanan sipil bersenjata berpose untuk foto saat berpatroli di jalan yang kosong karena jam malam di Kyiv, Ukraina, Minggu (27/2/2022). Pemerintah Ukraina merekrut warga sipil sebagai pasukan cadangan untuk menghadapi invasi Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Dengan alasan berjaga dari serangan yang diluncurkan militer Rusia, pemerintah Ukraina membagikan senjata api kepada warganya. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Sekitar 18.000 senjata dengan amunisi telah dibagikan ke pasukan cadangan di Ibu Kota Ukraina, Kiev. Senjata dan amunisi itu dibagikan sejak invasi Rusia yang dimulai pada Kamis kemarin. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Saat ini Ukraina melarang pria berusia 18-60 tahun untuk pergi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memerintahkan mobilisasi militer umum. "Untuk memastikan pertahanan negara, mempertahankan kesiapan tempur dan mobilisasi Angkatan Bersenjata Ukraina dan formasi militer lainnya," ujar Zelensky. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Mobilisasi juga menginstruksikan 'wajib militer, cadangan untuk dinas militer, pengiriman mereka ke unit dan institusi militer Angkatan Bersenjata Ukraina' dan layanan keamanan negara lainnya. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov dan Kepala staf Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhniy mengatakan ada lebih banyak senjata yang akan datang. "Segera kami akan menerima dukungan tambahan dengan senjata modern dan sumber daya lainnya dari mitra kami," kata kedua pejabat Ukraina itu. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Selain itu, Penduduk di Kyiv Ibu Kota Ukraina diperintahkan untuk membuat bom molotov. Perintah tersebut datang dari Kementerian Pertahanan Ukraina. "Buat bom Molotov, netralkan penjajah!," kata Kementerian Pertahanan, dikutip dari Reuters, Jumat (25/2/2022).(AP Photo/Efrem Lukatsky)

Seperti yang diketahui, Rudal menghantam Kyiv sejak Kamis (24/2/2022) dan sirene serangan udara berbunyi. Kejadian ini meningkatkan ketakutan di antara penduduk yang tidak melarikan diri dari kota berpenduduk 3 juta itu. (AP Photo/Efrem Lukatsky)