Internasional

Simak! Ini Sikap Terbaru China Soal Serangan Rusia ke Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 February 2022 17:10
Chinese President Xi Jinping speaks at the closing session of the National People's Congress (NPC) at the Great Hall of the People in Beijing, China March 20, 2018.  REUTERS/Damir Sagolj
Foto: REUTERS/Damir Sagolj

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali buka suara mengenai sikapnya terkait serangan Rusia ke wilayah Ukraina. Beijing menyebut bahwa prinsip kedaulatan nasional harus diaplikasikan dalam konflik ini.

Dalam sebuah pesan kepada CNN International, diplomat China yang juga utusan khusus negara itu untuk Korea, Liu Xiaoming, menjabarkan bahwa seluruh pihak harus dapat menjalankan prinsip-prinsip kehormatan kedaulatan sebagaimana yang dituangkan dalam piagam PBB. China akan terus mendorong pelaksanaan piagam ini.

"China sangat percaya bahwa kedaulatan & integritas teritorial semua negara harus dihormati & dilindungi dan tujuan & prinsip (Piagam PBB) dipatuhi dengan sungguh-sungguh. Posisi China ini konsisten & jelas, dan berlaku sama untuk masalah Ukraina," ujarnya sebagaimana dikutip Sabtu, (26/2/2022).

China sendiri sebelumnya juga telah memaparkan sikapnya terkait persoalan ini. Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, Jumat lalu mengecam segala bentuk tindakan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia. Ia menyebut langkah ini justru menyulitkan rekonsiliasi di wilayah itu.

"Setiap tindakan dari Dewan Keamanan (DK) harus benar-benar kondusif untuk meredakan krisis, daripada menambahkan bahan bakar ke api," ujarnya yang berusaha mencegah DK PBB melakukan manuver sanksi seperti negara Barat.

Meski begitu, sejauh ini China belum mengeluarkan statement yang mengecam secara langsung tindakan ini. Bahkan, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu justru memutuskan untuk mengimpor lebih banyak gandum dari Moskow saat Rusia menyerang Ukraina.

Langkah China ini pun sempat mendapatkan kecaman dari negara Barat. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrisson justru menyebut bahwa Beijing telah memberikan nafas bagi Moskow untuk melanjutkan serangannya.

"Anda tidak akan memberikan 'nafas' ke Rusia ketika mereka menyerang negara lain. Itu tidak dapat diterima," ujar Morrison.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular