
Mr Putin Dengar! Ukraina Siap Dialog Soal Status & Perdamaian

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina disebut menginginkan perdamaian dan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, termasuk mengenai status netralnya mengenai NATO.
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan jika pembicaraan tersebut memungkinkan, itu harus diadakan.
"Jika Moskow mengatakan ingin mengadakan pembicaraan, termasuk dalam status netral, kami tidak takut dengan ini," kata Podolyak, dikutip dari Reuters, Jumat (25/2/2022).
"Kesiapan kami untuk berdialog adalah bagian dari upaya kami yang gigih untuk perdamaian." imbuhnya.
Ukraina saat ini diketahui bukan bagian dari NATO atau Uni Eropa, meskipun ingin bergabung dengan keduanya.
Ukraina menyerahkan senjata nuklirnya, setelah memperoleh kemerdekaan setelah pecahnya Uni Soviet. Tapi dengan imbalan jaminan keamanan dari negara-negara Eropa.
Setelah protes pro-demokrasi menggulingkan presiden Ukraina sekutu Rusia pada tahun 2014, Moskow mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Kyiv dan kemudian mendukung pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah di timur negara itu.
Tujuh tahun kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina dari udara, laut dan darat pada hari Kamis dan pasukannya maju ke ibukota Kyiv pada hari ini.
Sementara dalam laporan CNN, Pejabat intelijen AS khawatir bahwa Kyiv atau Ibu Kota Ukraina bisa jatuh di bawah kendali Rusia dalam beberapa hari mendatang.
Dua sumber yang mengetahui kabar ini mengatakan bahwa penilaian awal AS sejak sebelum invasi, ibu kota Ukraina itu akan dikuasai dalam satu hingga empat hari setelah serangan Rusia.
Namun para pejabat AS menolak untuk mengatakan apakah mereka yakin Kyiv akan jatuh, demikian dikutip dari CNN Internasional, Jumat (25/2/2022)
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat