
Bukan Cuma DKI, Sumbar Juga Terancam Potensi Gempa 'Raksasa'

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa wilayah Sumatera Barat berpotensi membangkitkan gempa 'raksasa' magnitudo 7,6.
Kepala Badan BMKG Dwikorita mengakui bahwa wilayah Sumatera Barat memang memiliki sejarah gempa yang cukup panjang. Setidaknya, ada sembilan gempa yang pernah terjadi sejak 1835.
"Sumatera Barat ini telah mengalami sejarah gempa bumi yang panjang," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat (25/2/2022).
Berdasarkan catatan BMKG, gempa yang pertama kali mengguncang wilayah Sumatera Barat terjadi pada 26 Agustus 1835. Lokasi gempa terjadi di Padang, dengan kerusakan ringan dan retakan pada bangunan.
Kemudian pada 5 Juli 1904, di mana lokasi gempa terjadi di Siri Sori, Sumatera Barat yang akhirnya memicu tsunami di Pantai Siri Sori.
Lalu, pada tanggal 28 Juni 1926 terjadi gempa di Padang Panjang. Dampaknya lebih dari 354 orang meninggal dunia, dan gempa menimbulkan bencana di wilayah sekitar.
Selanjutnya, gempa juga terjadi pada 4 Februari 1971 dengan kekuatan M 6,3 dan menyebabkan sejumlah bangunan rusak di Pasaman.
Pada 8 Maret 1977, gempa juga terjadi di Pasaman. Gempa menyebabkan kerusakan hingga 737 rumah di Sinurat.
Gempa juga terjadi di Kerinci pada 7 Oktober 1995 dengan skala magnitudo 7. Akibat gempa tersebut, 84 orang tewas, 558 orang luka berat, dan 1.310 orang luka ringan. Kemudian 7.137 rumah, transportasi, irigasi, tempat ibadah, pasar dan pertokoan rusak.
Kemudian, pada 16 Februari 2004 terjadi gempa di Tanah Datar dengan skala 5,6 SR. Setidaknya 6 orang meninggal, 10 orang luka-luka, dan 70 rumah rusak.
Tak sampai satu minggu, tepatnya pada 22 Februari 2004, gempa terjadi di Pesisir Selatan dengan skala 6 SR yang mengakibatkan 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, 5 orang luka ringan, 151 bangunan dan rumah rusak.
Lalu pada 30 September 2009, gempa kembali terjadi dekat dengan Padang Pariaman dengan skala 7,6 SR yang menyebabkan 75 orang tewas dan ribuan rumah rusak.
Terakhir, gempa berkekuatan M 6,1 terjadi di Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa ini diperkirakan merusak ribuan rumah warga sekitar.
"Jadi gempa yang hari ini adalah gempa setelah 9 kejadian gempa sebelumnya terjadi sejak 1835. Kami mencatat, segmen ini atau angkola ini mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6," kata Dwikorita.
"Hari ini masih 6,2 yang kita update jadi 6,1. Artinya belum sepenuhnya terlepas karena yang tertinggi, energi yang dapat dilepaskan membangkitkan gempa dengan kekuatan 7,6. Artinya kita masih sepatutnya untuk waspada dengan cara mitigasi tepat terutama penataan bangunan standar gempa bumi," katanya.
Halaman Selanjutnya >>> DKI Juga Terancam Potensi Gempa Hingga Tsunami Raksasa