Demonstran mengibarkan bendera besar Ukraina di Times Square New York, AS, Kamis, (24/2/2022) waktu setempat. Invasi Rusia ke Ukraina membuat demonstrasi terjadi. Protes pun gencar dilakukan banyak warga di seluruh dunia, meminta Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan serangan ke negara tetangganya tersebut. (AP/Seth Wenig)
Monika Lewkiw (49) keturunan Ukraina, ikut serta dalam protes terhadap operasi militer besar-besaran Rusia terhadap Ukraina itu. Ia berdiri seraya merapatkan kedua tangannya di depan Kedutaan Besar Ukraina di Buenos Aires, Argentina. (REUTERS/Matias Baglietto)
Keturunan Ukraina di Amerika Latin, mengambil bagian dalam demonstrasi mendukung Ukraina, di kota Prudentopolis, di negara bagian Parana, Brasil. Terlihat sejumlah biarawati turut serta, berdoa untuk Ukraina. (REUTERS/Pilar Olivares)
Pendukung Ukraina berkumpul setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Toronto, Ontario, Kanada. (REUTERS/NICK LACHANCE)
Puluhan wanita Meksiko mengambil bagian dalam protes setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di luar kedutaan Rusia di Mexico City, Meksiko. (REUTERS/Luis Cortes)
Pendukung Ukraina berkumpul di luar Gereja Katolik Ukraina St. Constantine setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Minneapolis, Minnesota, AS. (REUTERS/Stephen Maturen)
Seorang anak memegang bendera Ukraina selama protes anti-perang di depan kedutaan Rusia, di Santiago Chile. (REUTERS/Ivan Alvarado)
Seorang wanita memegang tanda dengan gambar hati pada protes menentang invasi Rusia, di depan Gedung Putih di Washington, AS. "Berdiri dengan Ukraina" bunyi tulisan itu. (REUTERS/KEVIN LAMARQUE)
Warga membawa spanduk dan bendera Ukraina di alun-alun di samping Gerbang Brandenburg selama protes anti-perang, di Berlin, Jerman. (REUTERS/FABRIZIO BENSCH)
Balai Kota Oslo, Norwegia, terlihat diterangi dengan warna bendera Ukraina setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina. (via REUTERS/NTB)