Internasional

Ukraina Dikepung, Tank Rusia Masuk dari Belarus & Krimea

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 February 2022 15:23
Kendaraan tank pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast. AP/
Foto: Kendaraan tank pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia telah melancarkan mobilisasi besar-besaran pada angkatan bersenjatanya ke wilayah Ukraina. Langkah ini dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin mengeluarkan perintah operasi militer di wilayah Donbass, di Ukraina Timur, yang masih disengketakan dengan Kyiv.

Dalam sebuah laporan terbaru, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebutkan telah melacak serbuan pasukan dan rombongan tank militer, yang masuk dari Belarus ke Ukraina. Belarus sendiri diketahui merupakan sekutu penting Rusia.

"Ada pergerakan pasukan memasuki Ukraina dari perbatasan dengan Belarus sekitar pukul 6:48 pagi waktu setempat, Kamis (24/2/2022), di wilayah Senkivka dari Veselovka, Belarus," ujar laporan itu sebagaimana dikutip CNN International. 

"Tidak jelas apakah pasukan itu hanya Rusia atau juga Belarus."

Bukan hanya itu, menurut sebuah video yang dirilis oleh Penjaga Perbatasan Ukraina, kendaraan militer Rusia juga memasuki Ukraina melalui Krimea,  Krimea adalah wilayah Ukraina, yang dicaplok Rusia sejak 2014. 

"Pagi ini, video streaming langsung dari perbatasan Belarus menunjukkan barisan pasukan dan kendaraan militer menyeberang ke Ukraina. Video itu diambil sekitar pukul 06:48 waktu setempat di persimpangan antara Senkivka, Ukraina, dan Veselovka, Belarus," kata badan itu.

Di sisi lain, pergerakan pasukan juga dilakukan Rusia via jalur laut. Sebuah laporan Reuters mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan pendaratan militer di sekitar wilayah Laut Azov.

Pasukan disebutkan mendarat di kota-kota seperti Mariupol dan Odessa. "Pasukan Rusia telah mendarat di kota pelabuhan selatan Odessa dan Mariupol," tulis laporan itu.

Sementara itu, Ukraina kini berstatus darurat militer. Sejumlah kota diguncang ledakan, termasuk ibu kota Kyiv, Kharkiv, dan Dnipro.

"Rusia melakukan serangan terhadap infrastruktur militer kami dan penjaga perbatasan kami. Ada ledakan terdengar di banyak kota di Ukraina," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Sejauh ini AS, yang mendukung Ukraina, telah melontarkan kecaman dan juga sanksi terhadap Moskow. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya bersama sekutu akan mempertimbangkan langkah-langkah lanjutan atas keputusan Kremlin ini.

"Doa seluruh dunia bersama orang-orang Ukraina malam ini karena mereka menderita serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia," sebut Biden dalam sebuah pernyataan resmi.

Sebelumnya Presiden Putin mengumumkan akan melakukan operasi militer di wilayah Donbass pada Kamis pagi. Putin menyebut langkah ini dilakukan untuk melindungi warga pro-Rusia di wilayah itu dari potensi serangan Ukraina.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Biden Panggil NATO Eropa Timur, Perang Lawan Putin?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular