Proyek EBT Bakal Banjir Insentif, Siap-siap Diserbu Investor!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan sederet insentif siap diberikan kepada dunia usaha yang ingin mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satunya mengenai tarif.
"Kita sedang menyelesaikan kebijakan tarif, atau perpres untuk menciptakan iklim investasi dan masuknya inovasi," ujar Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Energy Outlook, CNBC Indonesia, Kamis (24/2/2022).
"Sebagian besar dari kebijakan harga adalah nanti menerapkan kebijakan harga patokan tertinggi, gak mematok harga sekian," imbuhnya.
Tarif yang kompetitif diyakini mampu mengundang investor untuk meletakkan modalnya dalam proyek tersebut.
"Buat investor ini semakin menarik dan untuk menarik modalnya, kita overall akan memberikan manfaat, harga tinggi di awal kemudian turun, setelah dipastikan balik modal. Selebihnya untuk pemeliharaan. Ini salah satunya yang sedang kita selesaikan," papar Dadan.
Insentif lain juga tersedia dan bahkan sudah berjalan baik fiskal maupun non fiskal.
"Insentif fiskal dan non fiskal sekarang sudah berjalan. Di panas bumi ada dari hulu sampai hilir, kebijakan dari luar, ada pembebasan bea masuk. Kami akan nambah dari sisi kebijakan harganya," terangnya.
Dengan masuknya investor, pengembangan EBT diharapkan tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Kita buat supaya menarik investor dan jangan sampai memberatkan APBN," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Keadilan Energi Hingga Papua Barat Daya